Berita

Pengamat politik dan ilmu pemerintahan, Diding Bajuri/RMOLJabar

Nusantara

Demokrasi Indonesia Belum Representasikan Harapan Rakyat

SELASA, 15 SEPTEMBER 2020 | 21:48 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Demokrasi sejatinya adalah alat legitimasi aspirasi rakyat dalam mewujudkan harapan untuk sebuah kemerdekaan.

Pengamat politik dan ilmu pemerintahan, Diding Bajuri menilai bahwa selama ini demokrasi di Indonesia masih menjadi alat permainan kepentingan dan kekuasaan semata, sedangkan rakyat masih menjadi klaim untuk menjustifikasi kepentingan dan kekuasaan tersebut.

"Sampai saat ini demokrasi kita belum sepenuhnya menjadi alat untuk merefresentasikan harapan dan kepentingan rakyat," ujar Diding kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (15/9).

Dikatakan Diding, rakyat terkadang masih sering dibodohi dan bahkan dikhianati dengan bernaung di dalam proses demokrasi.

"Harapan ke depan, demokrasi bukan hanya sekedar penyambung pesan rakyat, tetapi dengan mekanisme demokrasi tersebut bagaimana pesan pesan rakyat tersebut dapat diwujudkan serta direalisasikan," ucap Diding yang juga Wakil Rektor Universitas Majalengka.

Fenomena saat ini, sambungnya, demokrasi hanya menjadi arena pertarungan dan bahkan perjudian bagi para cukong dalam menguasai para penguasa untuk berbagai kepentingannya.

"Sampai hari ini banyak cukong dan pemodal serta pengusaha yang masuk di arena ini, bukan semata-mata untuk kepentingan demokrasi tapi menjadikan demokrasi untuk mewujudkan kepentingannya sendiri," tegasnya.

Ketika disinggung terkait adanya presidential threshold yang saat ini diterapkan di Indonesia, dia menilai hanya sebagai alat untuk menjaga kepentingan para partai politik besar dalam menekan kelangsungan hidup parpol kecil.

"PT lebih pada manuver parpol besar untuk menghambat laju parpol kecil dalam hal pencalonan presiden. Juga pengaruhnya bisa positif dan negatif tergantung persentase PT yang ditetapkan," jelasnya.

"Sepanjang penetapan PT menganut prinsip keadilan dan kesetaraan di antara parpol maka berdampak positif untuk pembangunan iklim demokrasi yang lebih sehat dan kondusif," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya