Berita

Kepala Staf Keperesidenan Moeldoko menjenguk kondisi Syekh Ali Jaber usai mengalami peristiwa penusukan di Bandarlampung/ Dok Setpres

Politik

Jenguk Syekh Ali Jaber, Moeldoko: Ini Bukan Kriminalisasi Ulama

SELASA, 15 SEPTEMBER 2020 | 20:41 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Peristiwa penusukan yang dialami ulama Syekh Ali Jaber di Bandarlampung beberapa hari lalu dipastikan bakal diusut tuntas.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Keperesidenan Moeldoko usai menjenguk Syekh Ali Jaber di kediamannya kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (15/9).

"Pemerintah mengecam keras aksi penusukan dan tindak kekerasan terhadap ulama. Pemerintah meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Ini bukan kriminalisasi ulama, Syekh Ali Jaber adalah korban," ucap Moeldoko dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/9).


Saat menjenguk Syaekh Ali Jaber, Moeldoko yang didampingi Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardhani memastikan aparat keamanan bekerja keras untuk mengungkap dan menuntaskan kasus ini secara transparan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Syekh Ali Jaber berterima kasih atas kunjungan  Moeldoko dan menjelaskan saat ini kondisinya telah membaik.

"Saya percaya kepolisian akan mengusut tuntas masalah ini. Tolong jangan kaitkan insiden ini dengan unsur-unsur politik," pinta Syekh Ali.

Syekh Ali Jaber berpesan kepada umat Islam agar tidak mudah terpancing dan diadu domba. Ia meminta agar masyarakat memberikan kepercayaan kepada pemerintah.

"Jangan ada umat Islam yang mau diadu domba karena kejadian ini," demikian Syekh Ali Jaber menutup.

Peristiwa penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber terjadi saat mengisi sebuah acara di Bandarlampung, Minggu sore (13/9) sekitar pukul 16.30 WIB.

Syekh Ali Jaber mendapat luka di lengannya karena serangan senjata tajam tersebut. Penusukan terjadi ketika Ali tengah mengisi acara ceramah di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya