Berita

Ekonom dari Core Indonesia, Piter Abdullah/Net

Politik

Core Indonesia: Wacana Dewan Moneter Khianati Proses Reformasi Sektor Keuangan

SELASA, 15 SEPTEMBER 2020 | 15:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wacana pembentukan Dewan Moneter sebagaimana tertuang dalam revisi UU Bank Indonesia (BI) disayangkan banyak pihak. Sebab di tengah pandemi Covid-19, pemerintah justru membuat kegaduhan baru.

Begitu kata ekonom dari Core Indonesia, Piter Abdullah saat mengisi diskusi daring bertajuk "Rapor Industri Jasa Keuangan dan Pengawasan Terintegrasi" yang diinisiasi oleh Infobank dan Economist Forum pada Selasa (15/9). 

"Sangat disayangkan ditengah keterpurukan kita baik dari sisi kesehatan dan ekonomi, kita justru disibukkan dengan isu-isu yang tidak produktif. Isu Dewan Moneter, isu pengembalian pengawasan keuangan dari OJK ke BI," ujar Piter Abdullah.


"Menurut saya hanya memunculkan kegaduhan," imbuhnya. 

Piter mengurai, wacana dihidupkannya Dewan Moneter hingga pengembalian pengawasan keuangan ke oleh Bank Indonesia (BI) disebut tidak menghargai proses reformasi sektor keuangan. 

"Kenapa? Seharusnya kita paham proses reformasi sektor keuangan itu sudah berjalan sejak tahun 97-98 ketika kita mengalami krisis moneter dipenghujung rezim orde baru," sesalnya. 

Menurut Piter, saat bergulirnya reformasi semua pihak termasuk pemerintah bersama-sama membangun kekuatan untuk memperkuat sektor keuangan mulai dari BI, LPS, OJK, hingga lahir UU Pencegahan Krisis Sektor Keuangan. 

"Itu adalah rangkaian bagaimana kita melakukan reformasi sektor keuangan. Dan saya ingin mengatakan apa yang kita lalui itu sudah membuat kita lebih baik," tandasnya. 

Selain Piter, turut hadir narasumber lain dalam diskusi daring tersebut antara lain Ekonom INDEF Aviliani dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi. 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya