Berita

Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin/Net

Politik

Bawaslu Urai 4 Masalah Yang Bisa Buat Hak Pilih Nelayan Hilang Saat Pilkada

SELASA, 15 SEPTEMBER 2020 | 14:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Perlindungan hak pilih bagi seluruh masyarakat Indonesia menjadi salah satu objek pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020.

Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin telag melihat potensi hak pilih masyarakat hilang, khususnya di kelompok masyarakat nelayan dan pesisir, dalam proses pencoblosan pada 9 Desember mendatang.

“Kelompok masyarakat nelayan dalam kondisi tertentu hak pilihnya bisa hilang karena urusan teknis. Yang paling mungkin pada situasi-situasi saat pemilihan (mereka) jadwal melaut," ujar Afif dalam diskusi virtual bertajuk “Pilkada 2020 Peluang dan Tantangan Bagi Nelayan dan Masyarakat Pesisir” yang digelar KNTI, BEM UNDIM, KMIP UGM, Himasei Unhas, Nusantara Terdidik, dan BEM FPIK Undip.

Acara yang digelar bersama dengan FrontPage RMOL diadakan pada Selasa (15/9).

Lebih lanjut, Afif membeberkan 4 hal yang secara prinsip akan menghilangkan hak pilih masyarakat pesisir atau nelayan di perhelatan pilkada tahun ini. Pertama adalah akses informasi dan pemahaman perosalan kepemiluan.

“Ini menjadi penting menurut saya. Akses informasi masyarakat terjauh, yang bisa jadi aktivitasnya tidak semudah kita mendapatkan informasi soal pemilu pilkada dan sebagainya," jelasnya.

Persoalan kedua, menurut Afif adalah ysng terkait dengan akses terhadap pendampingan hukum untuk masuk ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) pilkada, dan atau hak mereka untuk mencalonkan diri sebagai calon. 

"Ketiga akses terhadap parpol, ini penting untuk menjadi bagian dati peserta, dan desain penegakan hukum atau pembelaan hukum jika mereka mendapat diskriminasi," sambung Afif.

Sementara yang menjadi persoalan keempat adalah terkait dengan penyerapan aspirasi nelayan dan masyarakat pesisir dengan para calon di pilkada.

"Transaksi gagasan antara yang dipilih dan yg memilih, misalnya antara kelomook nelayan dengan calon, dalam konteks memilih itu harus," demikian Mochammad Afifuddin. 

Turut hadir dalam acara yang dipandu Cak Ulung ini, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti, Direktur Perludem Titi Anggraeni, dan perwakilan DPP Komite Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Rustan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya