Berita

Sebanyak 12 warga Hong Kong ditangkap di perairan menuju Taiwan/Net

Dunia

Ditangkap Ketika Cari Suaka Ke Taiwan, 12 Warga Hong Kong Didakwa Atas UU Keamanan Nasional

SELASA, 15 SEPTEMBER 2020 | 12:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebanyak 12 warga Hong Kong yang ditangkap oleh otoritas China daratan di perairan menuju Taiwan didakwa atas pelanggaran di bawah UU keamanan nasional.

Pada 23 Agustus, 12 warga hong Kong ditangkap karena masuk secara ilegal ke China daratan setelah berangkat dari Hong Kong dengan kapal menuju Taiwan.

Biro Keamanan Hong Kong pada Senin (14/9) mnegatakan, mereka diduga melakukan kejahatan di Hong Kong.

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam pada Selasa (15/9) mengatakan, 10 di antara mereka didakwa atas tuduhan pelanggaran seperti membuat atau memiliki bahan peledak, pembakaran, kerusuhan, penyerangan polisi atau kepemilikan senjata ofensif. Sepuluh orang itu tidak diizinkan meninggalkan Hong Kong.

Salah satu di antara mereka juga diduga terlibat berkolusi dengan pasukan asing di bawah UU keamanan nasional yang diberlakukan Beijing di Hong Kong pada Juni. UU tersebut menangani kejahatan seperti subversi, separatisme, terorisme, dan campur tangan asing.

Berbicara pada konferensi pers mingguan regulernya, Lam menegaskan kembali bahwa 12 orang itu harus menghadapi keadilan di daratan. Namun pihaknya akan memberi mereka dan keluarga mereka bantuan yang dibutuhkan dan layak.

"Alasan mereka meninggalkan Hong Kong tampaknya karena mereka melarikan diri dari tanggung jawab hukum," kata Lam.

"Saya ingin meluruskan, karena individu lokal dan luar negeri tertentu mencoba mengalihkan perhatian, menggambarkan mereka sebagai (aktivis) demokratis yang tertindas," sambungnya.

Pernyataan Lam muncul setelah kerabat dari beberapa tahanan mengadakan konferensi pers pada Sabtu (12/9) untuk menuntut kepulangan mereka dan memohon agar mereka diizinkan menelepon ke rumah dan berkonsultasi dengan pengacara yang ditunjuk oleh keluarga dan bukan pemerintah China.

Pada Minggu (13/9), Kementerian Luar Negeri China menyebut 12 warga Hong Kong sebagai kelompok separatis. Di mana mereka saat ini ditahan di Kota Shenzhen, China.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya