Berita

Ilustrasi Jiwasraya/Net

Hukum

Lanjutan Sidang Jiwasraya, Saksi Bantah Kendalikan 13 Manajer Investasi

SELASA, 15 SEPTEMBER 2020 | 01:12 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Dakwaan mengenai pengendalian 13 manajer investasi (MI) untuk melakukan pembelian saham PT Asuransi Jiwasraya dibantah Direktur PT Maxima Integra, Joko Hartono Tirto.

“Sekilas kalau bukan karena dakwaan, itu sebuah pujian. Tetapi karena ini dakwaan maka saya tegaskan, hampir tidak mungkin saya mengendalikan 13 MI itu,” tegas Joko Hartono Tirto saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara pidana nomor: 33/Pid.Sus-TPK/2020/PN.Jkt.Pst di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (14/9).

Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Joko Hartono Tirto, Heru Hidayat, dan Benny Tjokro disebut mengatur dan mengendalikan 13 perusahaan manajemen investasi untuk membeli saham PT Asuransi Jiwasraya.

Tiga belas perusahaan tersebut adalah PT Dhanawibawa Manajemen Investasi/PT Pan Arcadia Capital (DMI/PAC), PT OSO Manajemen Investasi (OMI), PT Pinnacle Persada Investama (PPI), PT Millenium Danatama Indonesia/PT Millenium Capital Management (MDI/MCM), PT Prospera Asset Management (PAM).

Kemudian PT MNC Asset Management (MNCAM), PT Maybank Asset Management (MAM), PT GAP Capital (GAPC), PT Jasa Capital Asset Management (JCAM), PT Pool Advista Asset Management (PAAA), PT Corfina Capital (CC), PT Treasure Fund Investama Indonesia (TFII), dan PT Sinarmas Asset Management (SAM).

Baginya, tidak mungkin bisa mengatur manajer investasi. Terlebih dalam daftar tersebut ada sejumlah nama perusahaan besar.

“Saya pemegang saham pun bukan, kenal sama orangnya pun tidak. Bagaimana saya mengendalikan mereka? Kalau saya pemegang saham, atasan, atau direksinya, mungkin saja bisa mengendalikan mereka. Namun, saya bukanlah siapa-siapa,” tegasnya.

Dia kembali menegaskan bahwa tuduhan mengendalikan manajer investasi tidak benar sama sekali. Sebab, profesi MI itu independen dan tunduk pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Sangat susah bagi saya bagaimana caranya mengendalikan 13 manajer investasi tersebut,” terangnya.

Ia juga heran dengan beberapa tuduhan mengendalikan saham di bursa. Menurutnya, hal itu jelas tidak masuk akal, terlebih disebut mengarahkan saham Aneka Tambang (Antam) yang merupakan perusahaan BUMN.

"Bagaimana mungkin saya mengendalikan perusahaan Antam yang sangat besar ini. Sahamnya juga dengan market kapitalisasi sekitar Rp 10-12 triliun. Manajemennya enggak kenal, bagaimana saya mengendalikannya,” jelasnya.

Selain Antam, Joko Hartono mengaku didakwa mengendalikan saham Telkom, Bank Mandiri, dan bank papan atas lainnya. “Kalau saya yang mengendalikan, saya jadi konglomerat yang bisa ke mana-mana. Saya juga bingung dengan isi dakwaan,” tegasnya.

Senada dengan Joko Hartono Tirto, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), Heru Hidayat juga mengaku tidak mengenal satu pun dari 13 manajer investasi itu. Pihaknya mengaku dalam 10 tahun terakhir tidak pernah bertemu dengan sejumlah manajer investasi yang dihadirkan sebagai saksi.

“Dakwaannya tidak hanya mengendalikan 13 manajer investasi, tetapi juga mengendalikan Jiwasraya. Dari 13 manajer investasi itu, kenal saya enggak? Terus mengendalikannya pakai apa? Apa pakai telepati? Kan enggak mungkin,” jelasnya.

Sama seperti pengakuan Joko, Heru mengatakan bahwa manajer investasi ini independen dan sulit dipengaruhi.

“Mereka ini ibarat dokter jantung. Mereka tunduk pada aturan profesi. Saya misalnya menjadi pasien lalu datang ke dokter agar disuntik mati. Pasti dokternya enggak mau,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya