Berita

Aktivis Petisi '28, Haris Rusly Moti/Net

Politik

Haris Rusly Moti: Era Jokowi Dan LBP, Cengkeraman China Makin Membahayakan!

SENIN, 14 SEPTEMBER 2020 | 23:02 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Dominasi asing, khususnya China di berbagai sektor di Indonesia bukan lagi menjadi barang baru. Mulai dari sektor tambang hingga soal utang negara tak lepas dari keterlibatan negara berjuluk negeri tirai bambu itu.

Yang lebih membuat gerah, dewasa ini banyak pejabat yang secara terang-terangan membela kepentingan China di Bumi Pertiwi. Kritikan tersebut disampaikan aktivis Petisi '28, Haris Rusly Moti meski tak menyebutkan pejabat mana yang ia maksud.

"Sobat, aku bingung dengan sejumlah pejabat negara yang begitu vokal bela kepentingan RRC (China) di Indonesia. Padahal mereka disumpah bela Indonesia," kata aktivis Haris Rusly Moti di akun Twitternya, Senin (14/9).


Meski tak menjelaskan sosok yang dimaksud, masyarakat bisa melihat dengan jelas keberadaan China yang belakangan makin mendominasi di Indonesia.

"Di era Presiden Joko Widodo dan LBP (Luhut Binsar Panjaitan/Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi), dominasi RRC di dalam ekonomi, tambang, dan telekomunikasi mulai mencengkeram dan sangat membahayakan. Waspada!" tandasnya.

Merujuk pernyataan Haris Rusly Moti, China memang tercatat sebagai negara pemberi utang bagi Indonesia. Setidaknya, China tercatat menjadi negara pemberi utang terbanyak nomor empat setelah Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.

Per Mei 2020, setidaknya ULN pemerintah Indonesia ke China mencapai 1,78 miliar dolar AS, sementara ULN sektor swastanya mencapai 18,3 miliar dolar AS. Sehingga secara total ULN RI ke Negeri Tirai Bambu mencapai 20,1 miliar dolar AS.

China juga melebarkan sayapnya dalam bidang pertambangan Indonesia, khususnya batu bara. Bukan tanpa alasan, China merupakan negara yang paling banyak mengonsumsi batu bara, yakni mencapai 1.907 MTOE per tahun.

Sedangkan di sektor telekomunikasi, belum lama ini PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) menggandeng Alibaba Cloud dengan dalih mempercepat digitalisasi di Indonesia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya