Berita

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono/Net

Politik

Terjadi Salah Tafsir Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dalam Tangani Covid-19

SENIN, 14 SEPTEMBER 2020 | 20:50 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pernyataan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono soal penggunaan istilah preman dalam penanganan Covid 19 salah tafsir.

"Penggunaan istilah preman (yang beredar) justru menyesatkan dan menyinggung perasaan orang yang dituju," kata Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny J. Mamoto kepada wartawan, Senin (14/9).

Benny menyatakan yang dimaksudkan Gatot adalah pemberdayaan seluruh elemen masyarakat, termasuk di lingkungan pasar tradisional. Karena  pasar tradisional memiliki ciri khas sesuai kearifan lokalnya, maka pendekatannya pun perlu disesuaikan.


Dalam tugas sosialisasi protokol kesehatan, lanjut Benny, semua komponen masyarakat dilibatkan termasuk tokoh masyarakat, tokoh informal, sesepuh, tokoh yang dituakan di pasar tersebut yang punya pengaruh. Tujuannya agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan.

Menurut purnawirawan bintang dua Polri ini, edukasi penting dalam merubah kebiasaan baru yang berkaitan dengan kesehatan.

"Di pasar tradisional, banyak ibu-ibu dan penjual yang abai menggunakan masker. Oleh sebab itu, perlu koordinasi dan kerja sama dengan pengelola pasar, termasuk tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh di sana," kata mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional ini.

Benny mengatakan, keberadaan tokoh komunitas dalam mengedukasi diperlukan agar bahasanya lebih mudah dimengerti masyarakat.

Sebelumnya, saat apel pembagian 34 juta masker dan persiapan operasi yustisi dalam pendisiplinan penggunaan masker di masyarakat Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan pihaknya bakal menggandeng preman pasar untuk ikut mendisiplinkan warga di lingkungan pasar.

Gatot Edy Pramono menjelaskan, pelibatan preman pasar ini tentunya dengan pengarahan dan pengawasan dari aparat penegak hukum. Preman diminta bersikap humanistis dalam mendisiplinkan warga.

“Jika hanya mengandalkan penegak disiplin Polri, TNI dan Satpol PP yang bergerak, tidak jarang masyarakat tertib saat tim datang, namun ketika tim ini pergi akan berubah lagi,” kata Gatot.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya