Berita

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD/Net

Politik

Mahfud MD Instruksikan Polri, BIN Hingga BNPT Usut Penusukan Syekh Ali Jaber

SENIN, 14 SEPTEMBER 2020 | 19:08 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pengungkapan kasus penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber saat mengisi tabligh di Bandarlampung harus melibatkan seluruh aparat, baik Polri, BIN, hingga BNPT dan Densus 88.

"Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh aparat, baik itu aparat keamanan, maupun intelijen, bahkan saya juga sudah meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus, dan BIN bersama kepolisian," tegas Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam keteranganya, Senin (14/9).

Kepada institusi yang ditunjuk, Mahfud meminta agar penyelidikan dilakukan sebaik-baiknya dan setransparan mungkin. Tak hanya itu, ia juga meminta semua aparat melakukan pemetaan, pemantauan, dan perlindungan penuh kepada para ulama.


Terkait dengan beredarnya informasi bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan, Mahfud tak mau berspekulasi lantaran saat ini tengah diusut aparat kepolisian. Pun terkait latar belakang dan jaringan yang ada di belakang pelaku penusukan.

"Spekulasi di masyarakat, ada dugaan berdasar pengakuan keluarganya, si penusuk ini sakit jiwa. Tapi kami belum percaya, kami pasti akan tahu dia sakit jiwa betul atau tidak itu setelah diselidiki," ungkapnya.

Oleh sebab itu, lanjut Mahfud, pihak aparat terus menyelidiki latar belakang dan apa jaringan yang ada di belakang pelaku. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menambahkan, pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi kebebasan umat beragama, apa pun pandangan politiknya.

Pemerintah, tambah dia, tidak akan mampu membangun masyarakat tanpa adanya peran serta para ulama dan para juru dakwah yang telah bekerja dengan ikhlas.

"Dai, apa pun pandangan politiknya, itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah. Itu yang terpenting," tegasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya