Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Hengkang, Iran Pun Aktifkan Pengayaan Uranium Bawah Tanah

SENIN, 14 SEPTEMBER 2020 | 11:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan energi atom Iran mengungkapkan bahwa Iran akan mengabaikan komitmennya untuk mematuhi kesepakatan nuklir tahun 2015 (JCPOA) begitu Amerikat Serikat hengkang dari kesepakatan nuklir.

Iran sempat menangguhkan semua aktivitas pengayaan uranium di fasilitas dekat kota suci Syiah, Qom. Namun kemudian Iran mengumumkan dimulainya kembali pengayaan uranium di Fordow pada November 2019.

Saat ini, ada 1.044 sentrifugal yang aktif di fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Fordow, menurut Badan energi atom Iran.

"Saat ini ada pengayaan 1.044 sentrifugal di Fordow," kata kepala badan energi atom Iran, Ali Akbar Salehi, seperti dikutip dari AFP, Senin (14/9).

Dia menambahkan, sesuai rencana aksi komprehensif bersama JCPOA, Iran memiliki komitmen tidak melakukan pengayaan uranium di Fordow, namun menganggap tak perlu lagi berpegang pada kesepakatan setelah keluarnya AS sejak Mei 2018.

"Kami akan menimbun material yang diperkaya juga," tutur Salehi.

Selain soal pengayaan uranium, Iran juga keluar dari komitmen terkait kepemilikan cadangan uranium, pengembangan sentrifugal canggih, batas jumlah sentrifugal.

Negara yang meneken kesepakatan JCPOA, yakni Inggris, Prancis, Jerman, dan Uni Eropa, dalam pernyataan pada November 2019 menyatakan, keputusan Iran memulai kembali aktivitas di Fordow tidak konsisten dengan kesepakatan 2015.

Pihak-pihak dalam kesepakatan tersebut mendesak Iran untuk kembali ke komitmennya, namun Negeri Para Mullah menegaskan akan melakukannya begitu manfaat ekonomi dari kesepakatan tersebut terwujud.

Pengawas nuklir PBB pada 4 September lalu menyatakan, persediaan uranium yang diperkaya milik Iran 10 kali lipat dari batas yang ditetapkan dalam kesepakatan 2015.

Pemerintahan Donald Trump menyatakan keluar dari kesepakatan nuklir yang diteken oleh lima negara itu sejak Mei 2018 dan menerapkan kembali sanksi ekonomi sepihak terhadap Iran.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya