Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Relawan Jokowi Mulai Kritik Pemerintah: Anggaran Corona Besar Tapi Kasus Masih Tinggi, Pemerintah Ngapain Aja?

MINGGU, 13 SEPTEMBER 2020 | 09:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kinerja pemerintah dalam menuntaskan sebaran virus corona di tanah air mulai dipertanyakan oleh relawan yang dulu mendukung di Pilpres 2019.

Ini lantaran kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan dan berakibat pada penolakan warga negara Indonesia (WNI) di 59 negara.

Kelompok relawan Jokowi yang tergabung dalam Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) mempertanyakan kerja pemerintah pusat dalam enam bulan terakhir menangani Covid-19.

Ketua Umum (Ketum) Baranusa, Adi Kurniawan, menilai, tingginya angka kasus Covid-19 yang dialami Indonesia tidak lepas dari kinerja pemerintah.

Menurutnya, jika angka kasus Covid-19 terus meningkat, maka rakyat wajib mempertanyakan bagaimana selama ini pemerintah bekerja. Rakyat yang dimaksud termasuk para relawan.

"Apalagi anggarannya sangat besar, kalau angkanya terus meningkat ini wajib dipertanyakan. Ngapain aja pemerintah kita selama ini?" tanya Adi Kurniawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/9).

Pimpinan relawan Jokowi ini meminta pemerintah untuk tidak main-main dalam menghadapi pandemi Covid-19. Adi mengingatkan dampak ekonomi dan politik yang akan dihadapi Indonesia jika angka kasus Covid-19 tidak bisa diatasi.

Menurutnya, Indonesia bisa mengalami bencana besar apabila pemerintah masih menganggap remeh pandemi Covid-19 ini.

"Ini seperti menanam bom waktu, yang cepat atau lambat bakal meledak. Dan ledakan tersebut bisa lebih dahsyat daripada peristiwa 65 dan 98," kata Adi.

Kelompok relawan Jokowi ini kata Adi, mendesak Jokowi untuk bersikap tegas dalam mengatur bawahannya. Ia juga meminta kepada para menteri untuk fokus pada penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

"Jokowi tolong jangan memble jadi presiden, negara sudah dalam keadaan genting. Aturlah bawahannya agar fokus menangani masalah ini. Kasihan rakyat," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya