Berita

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio/Repro

Politik

Pengamat: Pilkada Bikin Rakyat Tidak Percaya Dan Cuek Terhadap Covid-19

SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 | 16:39 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang tetap dilanjutkan penyelenggaraannya pada akhir tahun ini bisa berdampak kepada kesadaran masyarakat terhadap pandemik Covid-19.

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio menjelaskan, kebijakan melanjutkan Pilkada di tengah pandemi tidak tepat. Karena pemerintah tengah keteteran menangani Covid-19 yang hingga Sabtu (12/9) total kasus positifnya telah mencapai 214.746.

"Nah, pemerintah-pemerintah di seluruh dunia memang gagap di awal. Tapi lalu dia bisa melakukan terobosan-terobosan. Kalau kita, gagap terus sampai hari ini," ujar Agus dalam diskusi virtual Smart FM dan Populi Center bertajuk 'PSBB Lagi?', Sabtu (12/9). 


Bahkan, Agus menilai pelaksanaan Pilkada di 270 daerah pemilihan bakal membuat buyar konsentrasi masyarakat yang seharusnya bisa menghindari ancaman penularan Covid-19. Bukan justru mengikuti pesta demokrasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan akhirnya menjadi klaster baru penyebaran corona.

"Contoh yang paling saya kecewa adalah soal diteruskannya Pilkada. Itu orang konsentrasinya terpecah di daerah. Pasti terpecah," tekannya.

Imbasnya, lanjut Agus, masyarakat tidak akan percaya dengan pandemik global yang berasal dari Wuhan, China tersebut. Dan pada akhirnya bisa menganggap enteng protokol kesehatan Covid-19 yang seharusnya ditaati.

Atau mungkin, menurutnya, seperti apa yang terjadi di Kota Bogor. Di mana berdasarkan hasil survei Labfor Covid-19 Pemkot Bogor bekerjasama dengan NGO asal Sigapura menggambarkan, 50 persen responden memiliki persepsi bahwa Covid-19 adalah konspirasi.

"Kan, kemudian banyak hal yang membuat orang tambah tidak percaya dan cuek saja," demikian Agus Pambagio.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya