Berita

Presiden RI Joko Widodo/Net

Politik

Digembosi Orang Dalam, Ada Menteri Yang Ingin Ambil Alih Kekuasaan Dari Jokowi

SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 | 15:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ada musuh dalam selimut. Tidak semua menteri di Kabinet Indonesia Maju seirama dengan Presiden Joko Widodo yang bersungguh-sungguh menyelamat ekonomi.

Demikian disampaikan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono dalam bincang-bincang santai seperti dikutip dari akun Youtube Agama Akal TV, Sabtu (12/9).

"Saya menduga ini memang ada cara-cara untuk menggembosi Pak Joko Widodo yang sedang bekerja mati-matian bersama beberapa menterinya (menyelematkan ekonomi). (Tapi) enggak seluruh menteri loh," kata Arief Poyuono.


Menteri yang menggembosi Jokowi sejalan dengan Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat yang diambil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Arief Poyuono curiga PSBB Anies juga untuk menggulingkan Joko Widodo dari kursi Presiden. Kembali ke PSBB ketat sama saja mau menghancurkan perekonomian Indonesia yang sudah mulai diperbaiki Jokowi.

Kembali kepada menteri yang ingin berkhianat. Arief Poyuono menyebut sang menteri itu sedang mencari kesempatan.

"Kalau-kalau terjadi krisis ekonomi, krisis politik, dia bisa ambil alih kekuasaan. Tebak sendiri lah menteri mana yang kuat dan bisa mengambil alih kekuasaan," ujar politisi Partai Gerindra ini.

Jadi menurut Arief Poyuono, ada benang merah antara PSBB Anies dengan menteri ingin yang berkhianat di kabinet Jokowi.

"Hati-hati loh. Mulai dari demo-demo HIP, ngomongnya kan sudah 'turunkan Jokowi', itu bagian dari siapa? Itu dulu pasukannya siapa yang demo-demo anti HIP? Menteri itu kan ya. Sekarang dia cari kesempatan, dia pakai PSBB," tuturnya.

Jadi, jelas Arief Poyuono, ini memang ada agenda tersembunyi, terselubung untuk menjatuhkan Jokowi, yaitu dengan cara menghancurkan ekonomi terutama di Jakarta. Jakarta adalah pusat perekonomian Indonesia. Kalau Jakarta tutup, daerah lain juga ikut tutup.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya