Berita

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto/Rep

Nusantara

Bima Arya: 50 Persen Warga Kota Bogor Bingung Covid-19 Konspirasi Atau Bukan

SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 | 10:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tingkat pemahaman masyarakat terhadap pandemi Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat menjadi masalah utama kasus positif terus meningkat.

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya melalui Tim Labfor Covid-19 bersama salah satu NGO dari Singapura melakukan survei terkait persepsi warga terhadap virus asal Wuhan, China tersebut.

Alhasil, dari 21.000 responden yang diikutsertakan di dalam survei, yang merupakan warga Kota Bogor, ditemukan mayoritas masyarakat yang belum paham apa itu Covid-19.


"Mayoritas enggak paham apa itu covid. Mayoritas warga merasa bahwa jauh dari covid, sedikit kemungkinan terpapar," ujar Bima Arya dalam diskusi virtual Smart FM bertajuk 'PSBB Lagi?', Sabtu (12/9).

Menariknya, dari mayoritas warga yang ikut survei tersebut, sebagiannya berpikir Covid-19 adalah konspirasi yang sengaja dibuat.

"Sebelas persen percaya teori konspirasi, 29 persen enggak percaya teori konspirasi, 50 persen bingung bisa iya (konspirasi) bisa enggak," ungkapnya.

Dari gambaran survei tersebut Bima meyakini, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak menjadi jaminan Covid-19 bisa dikendalikan.

Karenanya dia mengambil konsentrasi penuh dalam kebijakan untuk meningkatkan edukasi warga yang masih rendah sekali, dan beresiko terhadap bahaya penularan Covid-19.

"Ini PR kita terbesar. Mana bisa kita melakukan kebijakan yang tegas, lockdown, sementara persepsinya begitu. Akan ada gejolak. PR utama kita adalah edukasi ke masyarakat," tuturnya.

"Makanya saya perkuat lagi Dinkes, dokter-dokter, IDI, pemuka agama, tokoh agama, lebih kencang lagi ke bawah. Dari situ baru kemudian penguatan protokol kesehatan ditingkat mikro, ditingkat kecamatan," demikian Bima Arya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya