Berita

Presiden RI Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Ingin PSBB Mikro Ketimbang PSBB Total, Gde Siriana: Biarkan Para Ahli Jadi Leader Penanggulangan Corona

SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 | 09:42 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rem darurat penanggulangan Pandemi Covid-19 yang ditarik Provinsi DKI Jakarta tidak sesuai dengan keinginan pemerintah pusat, khususnya pihak Istana Kepresidenan.

Pasalnya, Jurubicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih setuju adanya pembatasan berskala mikro ketimbang pembatasan sosial berkala besar (PSBB).

"Saya ikut mendampingi Presiden kemarin. Beliau menekankan, berdasarkan pengalaman empiris sepanjang menangani pandemi Covid-19, pembatasan sosial berskala mikro atau komunitas itu lebih efektif dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan,” katanya saat melakukan pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa, Kamis (10/9).


Sikap pemerintah pusat yang disampaikan Fadjroel tersebut menggelitik Direktur Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf angkat bicara. Dia menilai istilah pembatasan mikro yang dibenturkan dengan PSBB tidak matching.

"Skala besar saja masih tinggi penularan. Besar atau mikro, kuncinya disiplin dan konsisten," ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/9).

Untuk mengendalikan Covid-19, aktivis Bandung Intiative ini memberikan sejumlah saran ke pemerintah untuk bisa dieksekusi segera. Misalnya pertama menjadikan para pakar kesehatan sebagai pimpinan penanganan virus asal Wuhan, China itu.

"Scientific approach, biarkan para ahli epidemiologi jadi leader dalam menyusun strategi penanggulangan Covid," sebutnya.

Selain itu, Gde Siriana juga meminta pemerintah untuk tidak omong doang mendahulukan penanganan Covid-19 ketimbang pemulihan ekonomi nasional.

"Konsisten. Jangan ngomongnya utamakan kesehatan tapi kebijakannya lebih kepada kepentingan ekonomi. Utamakan kesahatan masyarakat," ungkap Gde Siriana.

"Birokrasi yang solid. Semua jajaran pusat dan daerah bekerja untuk 1 tujuan yaitu utamakan kesehatan masyarakat," sambungnya.

Adapun yang terkahir, Gde Siriana juga meminta jaminan dari pemerintah terkait pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat selama masa PSBB diterapkan.

"Konsekuen. Jika kita masyarakat tidak keluar rumah ya dibantu makan hidupnya sehari-sehari. Jika mau utamakan kesehatan ya terima ekonomi mundur dulu. Tapi sudah disiapkan kebijakan ekonomi seperti apa nanti setelah covid mereda," demikian Gde Siriana.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya