Berita

Ujang Komarudin/Net

Politik

Tiga Jurus Masyarakat Selamat Dari Money Politics Di Pilkada

SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 | 03:59 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Banyak kalangan skeptis pelaksanaan Pilkada Serentak akan berlangsung jujur dan adil, terutama bebas dari politk uang atau money politics. Jika diibaratkan, money politics sudah seperti kanker stadium empat dalam sistem Pemilu di tanah air.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, perlu kesungguhan semua pihak agar money politics tidak terus menggerogoti nilai-nilai demokrasi dalam sistem politik Indonesia.

Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan agar prilaku politik haram itu bisa diberantas hingga tuntas.


“Pertama, hukum harus ditegakan. Kalau penegakan hukum compang camping seperti di Indonesia saat ini, money politics susah di berantas,” kata Ujang dalam acara webinar yang digelar Kantor Berita RMOLJabar bertajuk Pilkada ‘Pilbup Karawang: Pertarungan Petahana?, Jumat (11/9).

Tak cukup dengan upaya penegakan hukum dan memperkuat budaya taat aturan di semua lapisan masyarakat, lanjut Ujang, money politics tetap akan tumbuh subur di tengah masyarakat yang tingkat kesejahteraannya masih rendah.

“ Maka perekonomian harus diperbaiki. Jika sudah sejahtera masyarakat tidak akan mudah diming-imingi “uang cendol” dalam menunaikan hak politiknya,” tutur dosen Universitas Al Azhar itu.

Tak kalah pentingnya, kata Ujang, pendidikan harus terus ditingkatkan  untuk memberantas kebodohan. Ia meyakini, masyarakat yang cerdas tidak akan mudah di bohongi oelh para petualang politik.

“Hari ini kan tidak demikian. Penegakan hukum masih lemah, masyarakat masih belum sejahtera dan belum cerdas,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya