Berita

Ketua Fraksi Partai Gerindra, Rani Mauliani/Net

Nusantara

Gubernur Anies Tarik Rem Darurat, Ketua Fraksi Gerindra: Yang Penting Penegakan Hukumnya Lebih Tegas

JUMAT, 11 SEPTEMBER 2020 | 07:37 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Keputusan Gubernur DKI, Anies Baswedan untuk menarik rem darurat yang akan memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat memang bukan hal yang mudah.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Rani Mauliani mengatakan, keputusan tersebut dilakukan di tengah kondisi yang sangat dilematis.

"Jujur sangat dilematis bagi saya pribadi, karena di satu sisi rem darurat akan berdampak juga pada masalah ekonomi," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOLJakarta, Jumat (11/9).


"Tapi di satu sisi kita juga harus tegak lurus dengan apa yang dikatakan Pak Presiden, dahulukan keselamatan rakyat lalu ekonomi mengikuti," sambungnya.

Kendati begitu, Rani mengingatkan, rem darurat tersebut juga harus dilakukan dengan lebih tegas.

"Yang penting keputusan rem mendadak ini harus bisa lebih tegas dalam penegakkan hukumnya, itu yang utama," ungkap Ketua Fraksi Partai Gerindra itu.

Meski, ia pun mengaku sulit membayangkan beban yang harus dipikul masyarakat khususnya para pengusaha atas keputusan menarik rem darurat ini.

"Tapi kita juga tidak bisa mengabaikan kondisi pandemi yang sedang dalam kondisi darurat," tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan, alangkah lebih bijaksana bila sebelum mengambil keputusan, Anies dapat melibatkan DPRD sehingga nantinya ketika disampaikan ke akar rumput bisa satu suara.

Sebelumnya, Anies resmi mengumumkan pengetatan PSBB usai melakukan rapat evaluasi bersama Gugus Tugas Pusat Covid-19 dan Provinsi DKI Jakarta bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

"Kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu bukan lagi PSBB transisi," ungkap Anies Baswedan Rabu malam (9/9) di Balaikota DKI Jakarta.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya