Berita

Video yang menunjukkan para lelaki Uighur ditutup mata dan menunggu untuk dimuat ke kereta/Net

Dunia

Lewat Surat Untuk Dubes China, 130 Legislator Inggris Kutuk Pembantaian Etnis Uighur

KAMIS, 10 SEPTEMBER 2020 | 09:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Parlemen Inggris mengutuk program pembersihan etnis yang sistematis dan terkalkulasi terhadap etnis Uighur di wilayah Xinjiang oleh pemerintah China.

Sebanyak 130 legislator Inggris lintas partai menandatangani surat yang berisikan pernyataan tersebut kepada Dutabesar China, Liu Xiaoming pada Rabu (9/9).

"Ketika dunia dihadapkan pada bukti yang sangat banyak mengenai pelanggaran HAM berat, tidak ada yang bisa menutup mata," demikian bunyi surat yang dikutip AP tersebut.

"Kami sebagai Anggota Parlemen di Britania Raya menulis untuk mengungkapkan kecaman mutlak kami atas penindasan ini dan menyerukan agar segera diakhiri," tambahnya.

Surat sendiri merujuk pada laporan yang menyebut pemerintah China berusaha melakukan pengendalian populasi paksa dengan melakukan sterilisasi hingga aborsi kepada wanita Uighur.

Selain itu, surat tersebut juga mengecam penahanan masal muslim Uighur serta video yang tersebar beberapa waktu lalu yang menunjukkan sejumlah besar pria yang ditutup matanya dan dicukur menunggu untuk dimuat ke kereta.

Video tersebut sudah ditayangkan oleh BBC ketika melakukan wawancara dengan Liu.

Para anggota parlemen mengatakan, video tersebut memiliki kesamaan yang mengerikan dengan rekaman kamp konsentrasi Nazi.

Kendati begitu, China telah berulang kali menyanggah tuduhan genosida, sterilisasi paksa, dan penahanan massal hampir satu juta orang Uighur di Xinjiang sebagai kebohongan yang dibuat oleh pasukan anti-China.

Mereka berpendapat bahwa orang Uighur diperlakukan sama dan pemerintah China selalu melindungi hak-hak sah etnis minoritas.

Menanggapi surat yang ditulis parlemen, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Inggris telah menyampaikan keprihatinan secara langsung kepada otoritas China di sejumlah kesempatan, termasuk pertemuan G-20 dan PBB.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya