Berita

Mata uang Paguyuban Tunggal Rahayu/Net

Nusantara

Selain Ubah Lambang Negara, Paguyuban Tunggal Rahayu Juga Punya Mata Uang Sendiri

RABU, 09 SEPTEMBER 2020 | 18:24 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keberadaan Paguyuban Tunggal Rahayu kian meresahkan masyarakat Kabupaten Garut. Sebab, tak hanya mengubah lambang negara Republik Indonesia sebagai logo organisasi, paguyuban tersebut juga memiliki mata uang sendiri.

Paguyuban yang berpusat di Kabupaten Garut tersebut diketahui memiliki pecahan mata uang mulai dari 1.000, 5.000, 10.000, dan 20.000. Dalam uang tersebut juga tertera nama Bank Indonesia.

Dalam pecahan uang 20.000, tertulis tahun pembuatan pada 1960. Terdapat juga foto pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu, Prof. Dr. Ir. H Cakraningkrat, SH yang dibalut pakaian ala presiden Soekarno.

Terkait hal ini, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Garut, Wahyudijaya menuturkan, gambar dalam uang 20.000 tersebut sangat mirip dengan pakaian Soekarno. Namun ada ubahan di bagian wajah.

“Editingnya sangat terlihat, hanya mengubah bagian wajah. Uang ini juga mereka buat sendiri,” kata Wahyu, Rabu (9/9), dilansir Kantor Berita RMOLJabar.

Uang tersebut juga disebut sudah dipakai sebagai alat transaksi para pengikut Paguyuban Tunggal Rahayu. Bahkan ada beberapa pengikutnya yang telah melaminasi uang tersebut.

Menurut Wahyu, pembuatan mata uang paguyuban sudah jelas melanggar aturan. Namun persoalan tersebut nantinya akan diserahkan ke pihak kepolisian.

“Uang ini bisa dipakai transaksi sama mereka. Makanya kami telusuri dulu soal keberadaan uang di paguyubannya,” ucapnya.

Paguyuban Tunggal Rahayu juga menjanjikan kepada para anggotanya bisa mendapat pencairan dari Bank Swiss. Namun belum diketahui apakah setiap pengikutnya harus memberi setoran atau tidak.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya