Berita

Menteri Agama Fachrul Razi/Net

Politik

Menag Gandeng BNPT, Bukhori: Seolah-olah Penceramah Membawa Bibit Radikalisme

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 21:21 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ada kesan berlebihan yang ditunjukkan Kementerian Agama dengan menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serta sejumlah lembaga lain dalam program penceramah bersertifikat.

Bahkan menurut anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf, langkah Menteri Agama Fachrul Razi tersebut mengesankan ada bibit radikalisme dalam diri penceramah.

“Ini menimbulkan kesan seolah para penceramah ini membawa bibit radikalisme dan berpotensi menimbulkan stigma negatif kepada para dai atau penceramah,” ujar Bukhori di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9).

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun meminta Menag Fachrul Razi menjelaskan secara rinci apa terminologi dan definisi radikalisme itu sendiri. Sehingga, tidak seakan-akan menyudutkan penceramah yang ingin berdakwah di tempat-tempat ibadah.

“Soal radikalisme ini memang masih debatable dan Pak Menteri berkali-kali menyinggung isu ini sehingga menciptakan persepsi liar di publik. Oleh karena itu, terminologi radikalisme dan radikal perlu diluruskan," jelasnya.

Baginya, radikalisme adalah tindakan yang bermuara kepada pembubaran negara atau merebut kekuasaan atau kepemimpinan yang sah. Sedangkan radikal, sambungnya, berkaitan dengan diskursus akademik, yakni kemampuan untuk memikirkan sesuatu sampai ke akarnya sehingga menghasilkan pengetahuan yang kuat dan pemahaman mendalam.

“Alhasil, apabila orang yang berpikir radikal dianggap sebagai kelompok yang bertentangan dengan bangsa dan negara, bahkan dinilai intoleran. Maka, ada yang salah dengan cara berpikir negara,” tegasnya menyudahi.

Populer

Kasus McLaren, Kapolri Diminta Periksa Wakapolda Metro Jaya

Selasa, 14 Maret 2023 | 13:16

Sengit, Pilkada Lampung Diprediksi Bakal Munculkan Lima Klaster Cagub

Kamis, 23 Maret 2023 | 04:49

Geger, Pegawai Pajak Sumut Ungkap Modus Sri Mulyani “Lindungi” Rafael Alun

Selasa, 14 Maret 2023 | 19:24

Tidak Menyejahterakan, Pabrik Aqua di Klaten Didemo Warga

Jumat, 17 Maret 2023 | 23:49

Permalukan Gus Dur di Kasus Bulog Gate, Karma Sri Mulyani Tumbang oleh Bocah NU

Selasa, 14 Maret 2023 | 19:54

Usut TPPU Budhi Sarwono, KPK Panggil Pejabat Pemkab Banjarnegara hingga Pedagang Material

Senin, 20 Maret 2023 | 13:13

Natalius Pigai: Jokowi Menghayal, Masa Papua Dapat Rp 1.000 Triliun

Selasa, 21 Maret 2023 | 19:58

UPDATE

Hikmahanto: Indonesia Pernah Mundur Melawan Israel Karena Bukan Tuan Rumah Perhelatan

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:52

Korban Meninggal Depo Plumpang Jadi 33 Orang, 11 Masih dalam Perawatan

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:18

Istri Pamer Gaya Hidup Mewah, Kapolri Diminta Copot Kabareskrim

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:10

Diserang Pemberontak Jihadis, Belasan Tentara Burkina Faso Gugur

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:08

Kasus Korupsi Pengadaan Tanah Pulogebang, KPK Periksa Politikus Nasdem dan Pejabat BUMD DKI

Jumat, 24 Maret 2023 | 10:56

Perdana, Militer Ukraina Terima Amunisi Artileri 122mm Buatan Lokal

Jumat, 24 Maret 2023 | 10:47

Laut China Selatan Bergejolak Lagi, Militer China Usir Kapal Perang AS

Jumat, 24 Maret 2023 | 10:34

Soal Tim U-20 Israel, Indonesia Tidak Bisa Intervensi FIFA

Jumat, 24 Maret 2023 | 10:34

Kuota Terpenuhi, Pemprov DKI Tutup Sementara Pendaftaran Mudik Gratis

Jumat, 24 Maret 2023 | 10:29

Dekat dengan Rusia, Afrika Selatan Diminta Belgia Bantu Akhiri Perang Ukraina

Jumat, 24 Maret 2023 | 10:26

Selengkapnya