Berita

Pengangkatan Indira Chunda Tita sebagai Komisaris di PT Petrokimia Gresik dinilai sarat dengan nepotisme/Net

Politik

Anak Syahrul Yasin Limpo Jadi Komisaris PT Petrokimia Gresik, Satyo Purwanto: Aroma Nepotismenya Kuat Sekali

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 09:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Aroma nepotisme tercium sangat kuat saat anak Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo diangkat menjadi komisaris di perusahaan BUMN.

Begitu kata Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, menanggapi pengangkatan anak Syahrul Yasin Limpo, Indira Chunda Thita, sebagai Komisaris independen di PT Petrokimia Gresik.

"Aroma nepotisme kuat sekali, inilah watak oligarki kekuasaan. Memang tidak ada pasal anak menteri dilarang jadi komisaris BUMN," ujar Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/9).


Mantan Sekjen ProDEM ini pun mempertanyakan kapabilitas Indira Chunda Thita sehingga bisa diangkat menjadi salah satu komisaris di perusahaan plat merah tersebut.

Bahkan, menurut Satyo, Menteri BUMN Erick Thohir merupakan orang yang harus bertanggungjawab jika perusahaan milik negara tersebut bangkrut.

"Etika dan norma barang langka dalam kekuasaan politik di Indonesia, apakah dengan mengangkat anak menteri perusahaan tersebut auto untung? Menteri BUMN menjadi orang yang paling bertanggung jawab kalau perusahaan milik negara bangkrut," pungkas Satyo.

Untuk diketahui, Indira Chunda Thita didapuk sebagai Komisaris independen di PT Petrokimia Gresik sejak 25 Agustus 2020. Dia juga diketahui merupakan kader Partai Nasdem, yang notabene juga menjadi parpol dari sang ayah, Syahrul Yasin Limpo.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya