Berita

Menteri Agama Fachrul Razi/Net

Politik

Bukhori Yusuf: Terminologi Radikalisme Menag Absurd Dan Melukai Umat Islam

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 07:47 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI


RMOL. Menteri Agama Fachrul Razi kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang melukai hati umat Islam. Setelah pernyataannya mengenai radikalisme masuk oleh orang yang pintar bahasa arab dan good looking.

Fachrul Rozi kali ini menyebut bahwa radikalisme masuk melalui para penghafal Al Quran.

Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf berang dengan pernyataan tersebut dan melayangkan kritik tajam terhadap Menteri Agama. Menurutnya, tudingan itu tidak terkontrol dan berbahaya dalam mendefinisikan radikalisme.

Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf berang dengan pernyataan tersebut dan melayangkan kritik tajam terhadap Menteri Agama. Menurutnya, tudingan itu tidak terkontrol dan berbahaya dalam mendefinisikan radikalisme.

Pernyataan Menag tersebut terekam pada sebuah webinar bertajuk Strategi Menangkal Radikalisme pada ASN sebagaimana dilansir di kanal YoutTube Kemenpan RB beberapa waktu lalu.

Pada menit ke-36, Menag Fachrul Razi menyebut masuknya paham radikalisme ke masjid-masjid melalui orang yang memiliki penguasaan Bahasa Arab yang bagus, hafiz (hafal Alquran), dan good looking. Dia melanjutkan, orang tersebut perlahan akan memperoleh simpati dari pengurus dan jemaah masjid, sehingga dipercaya menjadi imam kemudian diangkat menjadi pengurus masjid.

“Jika tempat-tempat ibadah di lingkungan kerja ASN bisa menjadi entry point radikalisme, maka yang perlu diperhatikan adalah terminologi radikalisme hendaknya tidak dijadikan konsumsi politik yang mengarahkan pembelahan umat dan bangsa. Sebab apa yang disampaikan oleh Menag tersebut sangat melukai hati umat Islam” tegas Bukhori kepada wartawan, Senin (7/9)

Ketua DPP PKS ini menilai, seharusnya figur seorang menteri harus mampu mengambil peran aktif dan konstruktif dalam memperkuat kerekatan hubungan sesama anak bangsa serta menjadi sosok pengayom bagi setiap golongan dalam rangka memelihara kerukunan umat beragama.

“Terminologi radikalisme yang dimaksud Menteri Agama sangat multitafsir dan absurd akibat pemaknaan yang dilakukan melalui cara yang dangkal. Sangat tidak etis menjadikan term radikalisme sebagai komoditas politik untuk meraih simpati publik di tengah reputasi Menteri Agama yang merosot.” tegasnya.

Menteri Agama, sambungnya, harus segera meminta maaf kepada umat Islam karena turut andil menciptakan stigma negatif bagi penghafal Alquran dan mereka yang cakap berbahasa Arab.

Bukhori menegaskan bahasa Arab merupakan Bahasa Al-Quran di mana setiap muslim sangat dianjurkan untuk mempelajarinya dalam rangka memperkuat keimanan serta mengokohkan pemahaman mereka atas perintah langit.

“Sehingga, buah dari pemahaman agama yang kokoh adalah kebijaksanaan dan perwujudan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta. Untuk ke sekian kalinya, hentikan narasi kontraproduktif ini,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya