Berita

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera/Net

Politik

Empat Poin Agar Kesejahteraan Rakyat Terwujud, Mardani: Presiden Paling Menentukan

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 01:13 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden menjadi aktor pertama yang paling penting dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Begitu kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera dalam diskusi virtual Indonesia Leader Talk (ILT) 6 bertajuk "Ancaman Resesi Ekonomi Vs Cita-cita Kesejahteraan Rakyat", Senin (7/9).

Mardani mencatat terdapat empat sisi dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Yaitu aktor, sistem, kulture dan teknologi.

"Dari sisi aktor, tentu presiden. Presiden nomor satu ya karena kita (memakai sistem) presidential," ujar Mardani Ali Sera.

Karena kata Mardani, di konstitusi terdapat 17 pasal tentang presiden yang artinya memberikan otoritas hampir mutlak dibanding dengan lembaga tinggi lainnya yang hanya sekitar 2 pasal.

"Ketika Presiden salah mengambil keputusan, efeknya luar biasa," katanya.

Dari sisi aktor, kata dia, perlu adanya tindakan yang tepat dari Presiden di tengah krisis seperti saat ini. Diantaranya melakukan reformasi sistem politik seperti negara lain.

"Nah dititik ini sebetulnya kalau kita punya presiden yang kokoh, ini saatnya mereformasi sistem politik kita, ini saatnya kita membuat birokrasi kita menjadi betul-betul ramping, ketika kita kebanyakan ayo dikempeskan," jelasnya.

Bahkan, sambungnya, sejak periode kedua Presiden Joko Widodo, ia selalu menekankan agar melakukan perampingan birokrasi di kementerian/lembaga.

"Sehingga koordinasi betul-betul jalan. Jangan lagi ada politik transaksional, apalagi dagang sapi. Karena ekonomi sangat tergantung pada politiknya, karena itu fundamental ekonomi kita akan membaik, reformasi ekonomi akan baik ketika sistem politik kita diperbaiki lebih dahulu. Bagaimana sistem politiknya yang memang menjamin rakyat didahulukan," terang Mardani.

Untuk sisi aktor kata Mardani, bukan hanya presiden, melainkan kepala daerah juga termasuk.

Selanjutnya yaitu sistem. Mardani menekankan agar pemerintah berani membuang kebijakan seperti omnibus law yang tidak penting bagi bangsa Indonesia saat ini.

"Justru kita ambil bagaimana UU Minerba direvisi ulang, bagaimana kita membuat blue print pembangunan pertanian kita. Tentu saya melihat fundamental ekonomi kita agak berat kalau mengandalkan pemerintah semata," katanya.

"Ayo UMKM kita dan pengusaha kita jangan pernah membuat UMKM sama pengusaha itu menjadi bentrok, tapi Korea Selatan mampu membuatnya, Taiwan mampu membuatnya, bagaimana semuanya berkoordinasi dan bersinergi," imbuhnya.

Yang ketiga ialah Kulture. Di mana kata Mardani, kulture Indonesia masih feodal yang diperlukan sebuah terobosan dan membuat road map seperti apa Indonesia ke depan.

"Terakhir teknologi. Dengan teknologi yang tepat saya pikir kesejahteraan kita 5 tahun ke depan," kata Mardani.

"Mudah-mudahan dengan Covid-19 ini kalau betul-betul kita punya aktor, sistem, kulture dan teknologi yang tepat, kesejahteraan rakyat kita akan tercapai. Sedikit banyak kita lebih baik ketimbang 5 tahun sebelumnya. Walaupun catatannya dengan pemerintah yang sekarang ini kerja berat buat kita semua," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya