Berita

Ilustrasi Pemilu/Net

Politik

LP3ES: Pilkada Berpotensi Jerumuskan Rakyat Jadi Korban Covid-19

SENIN, 07 SEPTEMBER 2020 | 14:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 270 daerah secara serentak yang diputuskan untuk tetap digelar di tengah kondisi pandemi virus corona baru (Covid-19) disayangkan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).

Direktur Center for Media & Democracy LP3ES, Wijayanto mengatakan, pemerintah terkesan keras kepala dengan hanya menunda penyelenggaraan tahapan Pilkada selama 3 bulan, dan kembali melanjutkannya di tengah kondisi pandemi yang menanjak tinggi di dalam negeri. 

"Kebijakan ini adalah kebijakan yang salah karena secara sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, berpotensi menjerumuskan rakyat menjadi korban Covid-19 lebih banyak lagi," ujar Wijayanto dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/9).


Bahkan, Wijayanto menilai, keputusan pemerintah untuk tetap menggelar Pilkada yang pencoblosannya berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang tidak cukup bijak, dan cenderung rakus kekuasaan.

"Pelaksanaan Pilkada ini dilaksanakan tidak memakai hati yang dingin dan berhati-hati, tetapi menggunakan disorientasi akal dan nafsu kekuasaan semata," tuturnya.

Oleh karena itu, Wijayanto menyebutkan, Pilkada tahun ini bersifat agresif yang merupakan tindakan kebijakan yang tidak bertanggung jawab.

Sebab menurutnya, dalam keadaan tanpa pesta demokrasi besar seperti Pilkada saja pemerintah tidak bisa dan telah gagal mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19.

"Bagaimana keadaan dan perkembangan pandemi ini jika pemerintah melaksanakannya, meski sudah banyak yang mengingatkan," ungkapnya.

"Pemerintah berharap Pilkada mengikuti protokol sesuai anjuran, ini tidak masuk akal dan Pilkada di tengah Covid-19 adalah kebijakan yang tidak bertangagung jawab. Kelak akibat dari kebijakan ini harus diminta pertanggungjawabannya," demikian Wijayanto menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya