Berita

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie/Net

Politik

KPU Harus Buat Aturan Tegas, Kalau Perlu Tak Pakai Masker Dilarang Milih

SENIN, 07 SEPTEMBER 2020 | 12:38 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pilkada berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19. Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru (Covid-19) saat gelaran Pilkada Serentak 2020.

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai, bukan tidak mungkin masyarakat dan juga peserta pilkada abai terhadap protokol kesehatan yang sudah diatur. 

Bahkan, pada masa pendaftaran bakal pasangan calon (Bapaslon) kepala daerah 4 hingga 6 September kemarin telah terlihat adanya arak-arakan yang menimbulkan kerumunan massa cukup banyak.

"Hal inilah yang berdampak terjadinya klaster-klaster baru coronavirus. Apalagi kasus positif Covid-19 di Indonesia tercatat sampai di bulan September hampir menembus angka 200 ribu kasus", ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/9). 

Seharusnya, lanjut Jerry, pihak penyelenggara pilkada berkaca kepada Amerika Serikat yang juga melaksanakan pemilu di masa pandemi Covid-19, namun menggunakan jasa pos, sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus corona.

Namun begitu, Jerry mengapresiasi KPU maupun pemerintah yang sudah membuat aturan pilkada di masa pandemi Covid-19. Di mana telah melarang masyarakat untuk hadir dalam proses kampanye terbuka, tapi harus dengan pelaksanaan sanksi yang tegas. 

"Apabila salah satu paslon melanggar protokol kesehatan dibuatlah sanksi tegas, yaitu tidak dapat mengikuti pencalonan. Minimal buat sanksi yang tegas untuk efek jera," ucapnya.

Lebih lanjut, Jerry berharap ada aturan dari KPU yang terkait dengan pengetatan protokol kesehatan, seperti pemilih yang tidak memakai masker dilarang memilih, atau memisahkan antara TPS zona merah dan TPS zona hijau. 

Bahkan jika perlu, menurut Jerry, proses pencoblosan bagi pemilih yang dirawat di rumah sakit karena terinfeksi Covid-19 dibuatkan bilik TPS khusus 

"Protokol kesehatan perlu diperketat dan antisipasi. Kalau perlu tak pakai masker dilarang memilih," demikian Jerry Massie menambahkan. 

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya