Berita

Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo menghadiri deklarasi KAMI Jabar, Senin (7/9)/RMOLJabar

Politik

Resmi Dideklarasikan, KAMI Jabar Sampaikan 6 Tuntutan

SENIN, 07 SEPTEMBER 2020 | 11:54 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jawa Barat akhirnya bisa dilakukan. Dihadiri oleh Din Syamsudin dan Gatot Nurmantyo, acara deklarasi KAMI Jabar digelar di sebuah rumah di Kota Bandung, Senin (7/9).

Menurut Ketua Pelaksana Deklarasi KAMI Jabar, Harry Mulyana, deklarasi KAMI Jabar ini sempat 2 kali berpindah tempat.

“Awalnya banyak simpatisan yang ingin datang ke sini, tetapi karena keterbatasan tempat akhirnya kami minta membatalkan ke Bandung, tapi kami siapkan live streaming,” ucap Harry.

Momen deklarasi ini dimanfaatkan KAMI Jabar untuk menyampaikan 6 tuntutan kepada pemerintah, yang dibacakan oleh Presidium KAMI Jabar, Radhar Tri Baskoro.

Pertama, KAMI Jabar mengajak seluruh penyelenggara pemerintahan dan elemen masyarakat Jabar untuk memperjuangkan kembalinya UUD 1945 asli.

Kedua, menuntut pemerintah pusat agar menetapkan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai hari lahir Pancasila dan membatalkan pembahasan RUU HIP dan RUU BPIP karena akan merusak sendi-sendi kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

Ketiga, menuntut pemerintah pusat untuk mengembalikan kewenangan pengelolaan sumber daya alam dan agraria kepada pemerintahan dan masyarakat di daerah.

Keempat, menuntut pemerintah pusat untuk menegakkan prinsip keadilan anggaran dengan menyerahkan pengumpulan dan pengelolaan pajak pertambahan nilai kepada pemerintahan daerah.

Kelima, mengingatkan kepada semua pihak di Jawa Barat bahwa pandemi Covid-19 terus memuncak belum diketahui tanda-tanda terkendali. Dalam kaitan itu KAMI Jawa Barat menuntut pemerintah khususnya di Jawa Barat untuk memenuhi kewajibannya dalam melakukan test, trace, dan treatment sesuai standar WHO.

“Janganlah pemerintah selalu menyalahkan masyarakat atas naiknya tingkat penjangkitan Covid-19. Sejalan dengan itu KAMI Jabar menuntut pemerintah agar menyediakan vaksin Covid-19 secara gratis kepada seluruh masyarakat,” kata Radhar, dilansir Kantor Berita RMOLJabar.

Keenam, mendesak penyelenggara pemerintahan, pimpinan dunia akademik, dan aparat penegak hukum untuk mencegah dan menghapuskan stigmatisasi khilafah, radikalisme, intoleransi, termasuk kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis islam.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya