Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Net

Politik

Mulyadi-Ali Mukhni Kembalikan SK Dukungan PDIP, Pengamat: Rasional Untuk Potong Rantai Kerugian Lebih Besar

SABTU, 05 SEPTEMBER 2020 | 12:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Buntut pernyataan kontroversial Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani soal "Semoga Sumbar mendukung Pancasila" berakhir dengan pengembalian Surat Keputusan (SK) dukungan PDI Perjuangan oleh pasangan Mulyadi-Ali Mukhni di Pilkada Sumbar.

Langkah Mulyadi-Ali Mukhni tersebut dinilai tepat dan rasional. Pasalnya, jika dukungan dari PDI Perjuangan tidak dikembalikan justru akan merugikan Mulyadi-Ali Mukhni itu sendiri.

Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (5/9).

"Hal yang rasional dan wajar jika SK dukungan PDIP dikembalikan oleh pasangan Cagub-Cawagub Sumbar Mulyadi-Ali. Karena, jika tak dikembalikan akan sangat merugikan dalam pencalonan mereka berdua. Karena ucapan Puan tersebut, jelas akan membuat masyarakat Sumbar tak simpati padanya," kata Ujang Komarudin.

Menurut Ujang, apabila dukungan dari PDI Perjuangan kepada Muyadi-Ali Mukhni yang notabene kader Demokrat dan PAN itu tidak dikembalikan, justru akan memperlebar kerugian elektoral karena ucapan kontroversial elite PDI Perjuangan itu bersifat sensitif. 

"Pengembalian SK tersebut, untuk memotong mata rantai kerugian yang lebih besar lagi. Ini isu sensitif, jadi harus dipotong dengan cara mengembalikan SK tersebut," ucap Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.

Lagi pula, sambungnya, dengan dikembalikannya SK dukungan ke PDI Perjuangan, tidak akan mengganggu persyaratan ambang batas pencalonan Mulyadi-Ali Mukhni di Pilkada Sumbar.
Sebab, persyaratan 20 persen atau 13 perolehan kursi DPRD sudah terpenuhi oleh kedua partai yakni Demorkat dan PAN yang masing-masing memiliki 10 kursi di DPRD.

"Tidak membatalkan atau menggugurkan pencalonan mereka berdua sebagai cagub/cawagub Sumbar. Langkah yang tepat agar pasangan Mulyadi-Ali tak jadi bulan-bulanan atas pernyataan Puan tersebut," demikian Ujang Komarudin.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya