Berita

Buku "Man of Contradictions - Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia" karya Ben Bland/Net

Politik

Pengamat: Buku Karya Ben Bland Menarik, Masyarakat Indonesia Sudah Paham Jokowi Memang Penuh Kontradiksi

SABTU, 05 SEPTEMBER 2020 | 10:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Buku berjudul "Man of Contradictions - Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia" karya Direktur Program Asia Tenggara di lembaga Lowy Institute, Ben Bland, merupakan kajian dan riset ilmiah tentang Presiden Jokowi yang relevan dan dikemas secara apik.

Pasalnya, seluruh masyarakat Indonesia sudah mengetahui sikap kontradiktif dari presidennya. Dan Ben Bland, mampu menjelaskannya secara terperinci dalam sebuah buku.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (5/9).


"Masyarakat Indonesia sudah sangat paham akan sosok Jokowi yang penuh kontradiksi tersebut," kata Ujang Komarudin.

"Sesungguhnya sosok Jokowi tak terlalu sulit untuk bisa dibaca dan dipahami. Apa yang dilakukan Ben dalam risetnya mengandung nilai-nilai kebenaran. Dan itu juga sudah diketahui oleh seluruh rakyat Indonesia," sambungnya.

Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, karya ilmiah dari peniliti asal Australia itu sangat menarik meskipun tidak secara frontal menyebutkan bahwa kontradiktif Jokowi disebut tidak melulu negatif.

"Walaupun Ben dengan jelas dan halus mengatakan, bahkan kontradiksi tersebut tak perlu selalu negatif. Sesungguhnya karya Ben tersebut membuktikan bahwa sosok Jokowi yang berangkat dari tukang mebel, menjadi walikota, gubernur, lalu presiden merupakan sosok yang penuh kontradiksi," tutur Ujang Komarudin.

Lebih lanjut, apa yang ditulis oleh Ben Bland dalam bukunya yang berisi enam bab dan 180 halaman tentang sosok Jokowi ini membuka perspektif lain bagi masyarakat Indonesia sendiri. Sehingga kekhawatiran akan kontradiksi Presiden Jokowi lebih dari sekadar absurd.

"Yang berbahaya bagi saya adalah jika kontradiksi itu terjadi pada level, apa yang dikatakan berbeda dengan apa yang dilakukan," demikian Ujang Komarudin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya