Berita

Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN, Teuku Taufiqulhadi/Net

Politik

Stafsus: Yang Mengatakan Menteri ATR Tidak Ada Terobosan, Pasti Disorientasi, Otaknya Sakit Dikit!

JUMAT, 04 SEPTEMBER 2020 | 13:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan mantan Staf KSP, Bambang "Beathor" Suryadi yang menyebut kinerja Menter Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil gagal memberantas mafia tanah, dinilai keliru.

Pasalnya, Kementerian ATR/BPN di bawah kepemimpinan Sofyan Djalil justru telah membentuk Tim Anti Mafia Tanah untuk mengatasi konflik agraria dan mafia tanah.

Karena itu, pernyataan Beathor Suryadi seperti pernyataan orang yang 'otaknya sedikit sakit' lantaran mengeluarkan pernyataan yang dinilai tidak sesuai apa yang dituduhkan.


Demikian ditegaskan Staf Khusus Menteri ATR/BPN, Teuku Taufiqulhadi kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat (4/9). 

"Maka jika ada yang mengatakan tidak ada terobosan, pasti yang bilang itu disorientasi. Otaknya sakit dikit. Mungkin dia dulu pejabat tapi sekarang tidak menjabat lagi," kata Taufiqulhadi.

Dia lantas menegaskan bahwa saat ini semua kantor pertanahan sudah serba digital alias telah menerapkan sistem berbasis online. Sehingga aspek transapransi sekaligus memberantas potensi terjadinya pungutan liar (pungli), bisa diterapkan.

"Sekarang, semua kantor pertanahan sudah diterapkan digitalisasi (online). Ini dilakukan agar praktik pungli tidak terjadi lagi," tegas Taufiqulhadi, mantan anggota DPR dari Partai Nasdem ini.

"Dengan sistem ini, diharapkan tatap muka antara warga dan pejabat BPN tidak ada lagi. Dengan demikian akan meminimalisir praktek pemungutan uang tidak jelas," imbuhnya menambahkan.

Taufiqulhadi menambahkan, urusan konflik tanah terbanyak sejatinya bukan hanya di ranah BPN saja, tetapi ada juga di lembaga-lembaga lain seperti BUMN dan pengadilan.

"Jadi jika ada yang berpikir, sekiranya ada konflik tanah, 'dewa' penyelesaiannya adalah ATR/BPN, itu meleset jauh sekali," tekannya.

"Tugas Menteri adalah memastikan, anak buahnya untuk bekerja baik. Jika lahan tidak jelas, jangan segera diselesaikan. Jangan menyelesaikan urusan tanah  jika dibayar terlebih dahulu. Jika menunggu dibayar, maka mafia lebih banyak uang. Mafialah yang akan merajalela," demikian Taufiqulhadi melanjutkan.

Sebelumnya, mantan Staf KSP, Bambang 'Beathor' Suryadi mengkritik kinerja Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil yang dinilai gagal memberantas mafia pertanahan.

"Begitu banyak pejabat BPN terlibat dalam mafia perampasan tanah. Sementara Pak Menteri tidak mampu mencegah dan atau memberantasnya. Pak Menteri, bapak sudah tiga periode di Kementerian ATR/BPN ini dan tidak ada trobosan apapun untuk membela rakyat," ujar Bambang Suryadi dalam keterangannya, Kamis (3/9).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya