Berita

GPMN meminta publik memahami kontesk pernyataan Puan Maharani/Net

Politik

GPMN: Konteks Pernyataan Puan Adalah Membumikan Pancasila, Jangan Digoreng!

JUMAT, 04 SEPTEMBER 2020 | 11:09 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan Ketua DPP Bidang Politik PDIP, Puan Maharani, tengah disorot publik. Banyak pro dan kontra atas pernyataan putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut.

Namun demikian, Gema Puan Maharani Nusantara (GPMN), meminta publik memahami konteks pernyataan "semoga Sumatera Barat (Sumbar) mendukung negara Pancasila" yang disampaikan Puan.

"Pernyataan Puan Maharani "Semoga Sumatera Barat mendukung negara Pancasila," harus dimengerti konteksnya sebagai pengertian membumikan Pancasila," ujar Sekjen GPMN, Dadi Palgunadi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat  (4/9).


Menurut Dadi, pernyataan Puan tersebut disampaikan di acara internal dalam pengarahan kepada calon kepala daerah yang direkomendasikan PDIP, khususnya saat mengumumkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang maju di Pilkada Sumbar.

"Sangatlah wajar dan benar adanya. Jangan digoreng-goreng. Rakyat sudah cerdas," kata Dadi.

Karena, sambung Dadi, Puan Maharani merupakan cucu dari proklamator kemerdekaan RI, Ir Soekarno. Apalagi, Ibu Fatmawati berdarah Minang karena orangtuanya berasal dari Pesisir Selatan Sumatera Barat.

Sehingga, sudah jadi keharusan dan tanggungjawab Puan untuk membumikan Pancasila, termasuk di Sumbar.

"Karena harus diakui hari ini banyak kelompok-kelompok yang ingin mengganti Pancasila," terang Dadi.

Dadi pun menilai bahwa banyak kasus intoleran di Sumbar. Misalnya, umat Kristiani di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Pesisir Selatan yang tidak bisa merayakan Hari Raya Natal karena ada pelarangan.

"Artinya menugaskan (paslon) jika berhasil menjadi kepala daerah agar membersihkan segala potensi yang mengarah pada intoleransi beragama. Karena Pancasila mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa. Semua bebas memeluk dan beribadat sesuai kepercayaannya masing-masing," pungkas Dadi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya