Berita

Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Omar Celik/Net

Dunia

Sesalkan Pencabutan Embargo Senjata, Jubir Partai Berkuasa: Perjanjian Bajak Laut!

KAMIS, 03 SEPTEMBER 2020 | 13:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Omar Celik angkat bicara soal pencabutan sebagian embargo senjata oleh Amerika Serikat terhadap Siprus.

Ia mengatakan bahwa Ankara tidak akan mengizinkan ketidakadilan apa pun terhadap Republik Turki Siprus Utara (TRNC).

Celik mengatakan keputusan AS untuk mencabut sebagian embargo senjata terhadap pemerintahan Siprus Yunani adalah keputusan yang sepenuhnya salah.

"Pemerintahan Yunani [Siprus] adalah pihak yang menghasilkan ketidakstabilan dan kebuntuan di pulau itu. Keputusan ini mendorong tuntutan tidak sah dari pemerintahan Yunani [Siprus]," kata Celik di akun Twitter pribadinya, seperti dikutip dari Anadolu Ageny, Kamis (3/9).

"Sementara kami mendukung negosiasi dengan dasar yang adil, Yunani telah merusak landasan ini dengan perjanjian bajak laut," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintahan Siprus Yunani tidak akan pernah bisa merebut hak warga Siprus Turki.

Sebelumnya Selasa (1/9) Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberi tahu Nicos Anastasiades, pemimpin pemerintahan Siprus Yunani tentang pencabutan sebagian embargo senjata dan membahas tentang rencana untuk memperdalam hubungan keamanan mereka.

Pengumuman AS itu muncul di tengah ketegangan yang kini tengah terjadi antara Turki dan beberapa negara di Mediterania Timur.

Menyusul pembagian paksa pulau Siprus pada tahun 1963 oleh orang Siprus Yunani, orang Siprus Turki menderita di bawah kampanye kekerasan etnis.

Pada tahun 1974, menyusul kudeta yang ditujukan untuk aneksasi Siprus oleh Yunani, Ankara harus turun tangan sebagai kekuatan penjamin. Pada tahun 1983, TRNC akhirnya didirikan.

Selama beberapa dekade, ada pembicaraan untuk menyelesaikan perselisihan, yang semuanya berakhir dengan kegagalan. Terakhir, diadakan dengan partisipasi negara penjamin -Turki, Yunani dan Inggris- berakhir pada 2017 di Swiss.

Pada tahun 2004, rencana Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan untuk sebuah solusi diterima oleh Siprus Turki tetapi ditolak oleh Siprus Yunani dalam referendum yang diadakan di kedua sisi pulau itu.

Dalam sebuah laporan baru-baru ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa "ide-ide baru" mungkin diperlukan untuk menyelesaikan masalah pulau itu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya