Berita

Wakil Ketua DPR RI Fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad/Ist

Politik

Sufmi Dasco: Pemerintah Harus Buat Formula Agar Resesi Tidak Terlalu Parah

KAMIS, 03 SEPTEMBER 2020 | 00:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ancaman resesi yang menghantui perekonomian nasional akibat pandemik Covid-19 perlu diantisipasi melalui formula dan simulasi yang harus disiapkan pemerintah agar resesi tidak berdampak parah.

"Merupakan tantangan sendiri bagi pemerintah untuk melakukan formulasi-formulasi, simulasi-simulasi bagaimana kemudian supaya pemulihan ekonomi ini bisa berjalan dan resesi ini dampaknya tidak terlalu parah di Indonesia," kata Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9).

Menurut Sufmi Dasco, fenomena pandemik Covid-19 ini merupakan hal baru yang hampir semua negara di dunia nyaris tidak ada yang siap menghadapi dampak yang ditimbulkan.


Karena itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengapresiasi langkah pemerintah yang telah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menghadapi pandemik Covid-19.

"Kami apresiasi langkah pemerintah membentuk Komite Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang kita lihat memang sudah bekerja dan memang mempersiapkan dalam keadaan yang terburuk bagi perekonomian Indonesia," demikian Sufmi Dasco.

Peluang Indonesia untuk masuk ke jurang resesi pada akhir kuartal III 2020 disebut semakin terbuka lebar. Pasalnya, belanja pemerintah belum mampu mengangkat kembali ekonomi yang lesu akibat pandemik Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri mengakui bahwa ancaman resesi pada kuartal III Indonesia akan terjadi seperti pada banyak negara lain. Situasi akan memburuk bila Indonesia tidak waspada menghadapi pelemahan dan ketidakstabilan perekonomian global.

"Kita memang melihat di kuartal III downside risk tetap menunjukkan risiko yang nyata, kuartal III outlook-nya antara 0% hingga negatif 2%," kata Sri Mulyani dalam konferensi APBN KiTa, Jakarta, Selasa lalu (25/8).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya