Berita

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani/Net

Politik

PKS Minta Puan Cabut Ucapannya Soal 'Semoga Sumbar Mendukung Pancasila'

RABU, 02 SEPTEMBER 2020 | 22:40 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani diminta untuk mencabut ucapannya soal "semoga Sumbar mendukung Pancasila" dan meminta maaf kepada masyarakat Sumatera Barat.

Pasalnya, ucapan Ketua DPR RI itu dinilai tendensius dan melukai masyarakat Ranah Minang dan para pendiri bangsa.

Demikian ditegaskan jurubicara PKS Handi Risza dalam keterangannya yang diterima redaksi, Rabu (2/9).


"Kami meminta Mbak Puan mencabut pernyataanya dan meminta maaf ke seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya kepada keluarga besar founding fathers bangsa ini," tegas Handi Risza.

"Mbak Puan anda telah menyinggung perasaan kami, kami ingin anda cabut kata-kata tersebut," imbuhnya menegaskan.

Menurut Handi, nasionalisme masyarakat Minang tidak perlu diragukan lagi. Sebab, penggagas Pancasila bersama kakek Puan yakni Bung Karno, ada Bung Hatta, Sutan Syahrir, M. Natsir, hingga Tan Malaka merupakan tokoh bangsa kelahiran Ranah Minang.

"Ini menunjukkan Pancasila lahir dari kekayaan budaya dan pemikiran para leluhur kami," tegasnya.

"Jangan lupa, Natsir sendiri dikenal sebagai Bapak NKRI dengan Mosi Integralnya yang menyelamatkan keutuhan NKRI dan juga Bukittinggi pernah menjadi Ibukota PDRI," demikian Handi Risza.

Sebelumnya, Puan Maharani setelah mengumumkan nama Mulyadi-Ali Mukhni pada Pilkada Sumatera Barat (Sumbar), Puan berharap pasangan yang didukung PDI Perjuangan bisa memenangkan pilkada di Ranah Minang.

"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," kata Puan melanjutkan saat membacakan pengumuman 21 pasangan calon kepala daerah PDI Perjuangan pada Pilkada serentak 2020, secara virtual, Rabu (2/9).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya