Berita

Sebanyak sekitar 67 ribu anak di Sub-Sahara Afrika terancam meninggal kelaparan jika tanpa langkah-langkah pencegahan/Net

Dunia

Save The Children: 67 Ribu Anak Di Sub-Sahara Afrika Terancam Meninggal Kelaparan Akhir Tahun Ini

RABU, 02 SEPTEMBER 2020 | 09:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebelum krisis kesehatan akibat Covid-19 melanda dunia, kawasan Sub-Sahara Afrika sudah berada dalam situasi yang memprihatinkan. Mulai dari kemiskinan, kurangnya sanitasi air bersih, hingga kelaparan.

Situasi tersebut kian memburuk setelah banyak negara memberlakukan pembatasan sosial untuk mencegah menyebaran virus corona. Sulitnya mendapat pangan membuat harga menjadi naik sulit dibeli.

Organisasi amal, Save the Children dalam laporannya pada Selasa (1/9) menunjukkan, kondisi tersebut membuat sekitar 67 ribu anak di kawasan Sub-Sahara Afrika terancam meninggal dunia karena kelaparan ekstrem sebelum akhir tahun ini.

"Data yang diambil dari The Lancet menunjukkan rata-rata 426 anak per hari berada pada risiko kematian, kecuali tindakan segera diambil di wilayah tersebut," ujar organisasi nirlaba tersebut, seperti dikutip Anadolu Agency.

Menurut Save the Children, kerawanan pangan telah menjadi guncangan hebat di tengah pandemik Covid-19 di Afrika. Munculnya bencana banjir hingga merebaknya hama belalang membuat tanaman tidak bisa dipanen.

“Dampak Covid-19 telah menambah faktor-faktor ini, melumpuhkan ekonomi dan menghancurkan mata pencaharian, membuat makanan dan layanan kesehatan tidak terjangkau atau tidak tersedia,” sambungnya.

“Awal tahun ini diperkirakan Covid-19 akan meningkatkan kemiskinan di Sub-Sahara Afrika sebesar 23 persen,” tambahnya.

Save the Children memproyeksikan, akan ada 433 juta orang di seluruh Afrika yang kekurangan gizi pada 2030.

“Kami sudah melihat lebih banyak anak yang tiba di klinik kami setiap hari menderita kekurangan gizi, dan kami tahu bahwa kami baru pada awalnya,” ujar Direktur Regional untuk Save the Children di Afrika Timur dan Selatan, Ian Vale.

“Kalau kita tunggu sampai klinik penuh, nanti sudah terlambat. Krisis pangan dapat menewaskan puluhan ribu anak jika mereka tidak segera dihubungi dengan bantuan kemanusiaan. Kami tidak bisa menunggu,” tekan Vale.

Sejauh ini, sudah ada lebih dari 25,1 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia dengan lebih dari 845 ribu di antaranya meninggal dunia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya