Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Tulis Status Twitter Dalam Bahasa Arab, Macron Ajak Rakyat Lebanon Bekerjasama Atasi Krisis

SELASA, 01 SEPTEMBER 2020 | 15:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan pembentukan cepat pemerintahan untuk memimpin Lebanon yang dilanda krisis, menyusul penunjukan perdana menteri baru Lebanon pada Senin (31/8) kemarin.

Berbicara pada kedatangannya di bandara Beirut, Macron mengatakan bahwa formasi baru pemerintahan harus disepakati secepat mungkin untuk menyelamatkan negara yang terhuyung-huyung akibat multi krisis yang melanda negara itu, termasuk ledakan pelabuhan yang mematikan pada 4 Agustus lalu, keruntuhan ekonomi serta pandemik virus corona yang mencengkeram mereka.

Macron tiba di Beirut beberapa jam setelah para pemimpin Lebanon menunjuk diplomat Mustapha Adib sebagai perdana menteri baru pada Senin di bawah tekanan Prancis, dan akan mendesak reformasi yang bertujuan menyeret negara Timur Tengah keluar dari jurang keuangan.

Dengan keadaan ekonominya yang hancur akibat krisis keuangan, sebagian besar Beirut juga luluh lantak menyusul ledakan pelabuhan besar pada 4 Agustus, dan ketegangan sektarian yang meningkat, Lebanon menghadapi ancaman terbesar bagi stabilitasnya sejak perang saudara 1975 sampai 1990.

Kedatangan Macron disambut langsung oleh Presiden Michel Aoun di bandara. Kedatangan presiden Prancis itu merupakan yang kedua kali sejak kunjungan pertama kurang dari sebulan lalu.

"Jadi Presiden, ini hari yang sibuk, bukan," kata Macron pada Aoun, ketika tiba di bandara Beirut, seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/9).

Ada satu hal yang unik yang dilakukan presiden Macron di Twitternya. Dia berbicara kepada orang-orang Lebanon dalam twitnya yang berbahasa Arab, mengatakan bahwa dia telah kembali seperti yang dijanjikan dengan tujuan "bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang diperlukan untuk rekonstruksi dan stabilitas".

Macron akan mendorong para politisi Lebanon untuk memberlakukan reformasi yang diminta para donor untuk mengatasi korupsi dan pemborosan sebelum mereka memberikan dukungan keuangan kepada negara yang tengah terengah-engah itu.

Pejabat senior Lebanon mengatakan mediasi Macron sangat penting dalam mengamankan kesepakatan tentang perdana menteri baru dalam 48 jam sebelum konsensus muncul tentang Adib, mantan duta besar untuk Jerman setelah para politisi menemui jalan buntu minggu lalu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya