Berita

Presiden RI Joko Widodo/Net

Nusantara

Jokowi Minta Gubernur Perhatikan Angka-angka Corona: Hati-hati, Negara Lain Kembali Jadi Tren

SELASA, 01 SEPTEMBER 2020 | 11:41 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Angka-angka kasus positif virus corona baru (Covid-19) diminta Presiden Joko Widodo untuk diperhatikan para gubernur di 34 provinsi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Negara saat memberikan kata pengantar rapat terbatas (Ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).

"Saya ingin ingatkan agar para gubernur melihat data dan angka-angka pergerakan kasus covid di wilayah masing-masing," ujar Jokowi di hadapaan seluruh Gubernur dan pimpinan kementerian/lembaga yang hadir secara virtual.


Jokowi menekankan, perhatian terhadap angka-angka corona sangat penting. Karena mengingat banyak negara yang kini mulai kembali naik kasus positifnya.

"Hati-hati, saat ini berbagai negara kembali menjadi tren, terjadi tren peningkatan kasus positif baik di negara-negara Eropa dan juga kawasan Asia. Oleh sebab itu kita harus hati-hati. Hati-hati," tekan mantan Walikota Solo ini.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut kondisi Covid-19 di dalam negeri masih terbilang cukup baik. Pasalnya berdasarkan data per kemarin Senin (31/8) yang diterimanya menunjukan peningkatan kasus sembuh sudah mencapi 72,1 persen, atau lebih tinggi dari bulan April yang masih diangka 15 persen dari total kasus positif.

"Di negara kita walaupun ada beberapa peningkatan kasus positif di beberapa daerah tapi bila dibandingkan negara-negara lain Indonesia masih terkendali. Dan ini yang harus kita jaga bahwa pengendalian manajemen covid ini betul-betul masih dalam posisi terkendali," katanya.

"Data yang saya terima 31 Agustus kemarin jumlah kasus positif di negara kita 175 ribu dari 2,2 juta tes yang telah kita lakukan. Dan alhamdulilah tingkat kesembuhan, case recovery rate, juga semakin meningkat dari dulu kita ingat bulan April 15 persen sekarang di bulan agustus 72,1 persen. Jadi ada pergerakan yang lebih baik, lebih tinggi dibanding rata-rata dunia yang 69 persen," demikian Joko Widodo menambahkan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya