Berita

Mohamad Oemar dampingi Wakil Presiden Maruf Amin/Net

Politik

Berpotensi Abuse Of Power, Mohamad Oemar Harus Pilih Di Istana Wapres Atau Komut BUMN?

SELASA, 01 SEPTEMBER 2020 | 10:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Muhamad Oemar diharapkan untuk sadar dan mengundurkan diri dari jabatan Kepala Kantor Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) saat diangkat menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan BUMN.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam mengatakan, dan seharusnya sejak awal dilantik sebagai Wapres, Maruf Amin menentukan sendiri siapa Kepala Kantor Setwapres.

"Karena kalau tidak maka akan berpotensi terjadi disharmonisasi antara sekretariat dengan posisi Wapres sebagai jabatan politik," ujar Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/9).


Selain itu, Mohamad Oemar pun juga harus sadar diri untuk mengundurkan diri dari jabatannya di Istana Wapres. Hal itu dikarenakan Mohamad Oemar telah menjabat sejak era Wapres Boediono.

"Saya kira mestinya Mohamad Oemar harus tahu diri juga, harusnya dia mengundurkan diri dari jabatannya, karena tidak baik juga posisi dan kedudukannya dalam pusaran tiga jabatan politik kekuasaan Wapres, bisa jadi malah akan dituduh macam-macam oleh kekuasaan yang baru," kata Saiful.

Apalagi, Mohamad Oemar saat ini juga telah menjabat sebagai Komut di PT Indonesia Power sejak Maret 2020.

Saiful pun juga menyoroti adanya tiga posisi deputi di Kantor Sekretariat Wapres yang kosong. Menurutnya, kekosongan posisi tersebut akan menimbulkan kesan kesengajaan untuk berkuasa.

"Maka saya kira dia harus tahu diri untuk dapat merelakan jabatannya ke orang lain, apalagi jabatan yang terlalu lama dapat menimbulkan kesewenang-wenangan alias abuse of power, apalagi tiga deputi posisinya sedang kosong. Sehingga rakyat bertanya-tanya bisa jadi tiga deputi tersebut sengaja masih dikosongkan demi melanggengkan kekuasaan," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya