Berita

Pembatasan di ibukota Filipina, Manila diperpanjang/Net

Dunia

Infeksi Virus Corona Belum Melambat, Manila Perpanjang Pembatasan

SELASA, 01 SEPTEMBER 2020 | 08:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte memperpanjang pembatasan di ibukota Manila selama satu bulan mulai 1 September untuk mengatasi peningkatan infeksi virus corona baru.

Keputusan tersebut diumumkan Duterte melalui pidato yang disiarkan televisi pada Senin malam (31/8), melansir The Straits Times.

Beberapa saat sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan 3.446 kasus Covid-19 baru dengan 38 kematian dalam sehari. Totalnya, Filipina memiliki 220.819 kasus Covid-19 atau tertinggi di ASEAN, dengan 3.558 kematian.

Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan, kasus harian yang dilaporkan masih tinggi sehingga membutuhkan langkah-langkah pencegahan infeksi yang lebih ketat.

Pasalnya, Duque menjelaskan, waktu untuk kasus berlipat ganda telah melambat menjadi 12 menjadi 13 hari dari tujuh hari.

Di sisi lain, mantan panglima militer Carlito Galvez yang bertanggung jawab atas satuan tugas virus corona nasional, mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dan akan menambah 1.000 tempat tidur di Manila serta provinsi terdekatnya yang menjadi pusat penyebaran Covid-19.

"Kami perlu memperkuat fasilitas perawatan, terutama ICU (unit perawatan intensif), mengingat kemungkinan peningkatan kasus yang parah begitu kami lebih membuka ekonomi," ujar Galvez dalam pertemuan satuan tugas dengan presiden.

Pada 19 Agustus, Manila sudah mengakhiri kebijakan pembatasan yang ketat untuk meningkatkan aktivitas bisnis dan ekonomi yang sudah jatuh dalam resesi untuk pertama kalinya dalam 29 tahun terakhir.

Berbeda dengan sebelumnya, pembatasan yang diberlakukan mulai Selasa (1/9) di Manila masih mengizinkan sebagian besar bisnis, termasuk layanan makan malam untuk dibuka. Layanan keagamaan juga akan terus diizinkan dengan maksimal partisipan 10 orang.

"Orang juga harus memakai masker di tempat umum dan mengamati jarak sosial satu meter, sementara anak-anak, orang tua dan wanita hamil didorong untuk tinggal di rumah," kata Roque.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya