Berita

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan/Net

Politik

Pemerintah Godok Perppu Reformasi Sistem Keuangan, Anthony Budiawan: Di Mana Kegentingan Memaksanya?

SENIN, 31 AGUSTUS 2020 | 13:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemerintah diminta untuk tidak berlaku sewenang-wenang dalam mengimplementasikan rencana reformasi sistem keuangan. Di mana saat ini pemerintah tengah menggodok Perppu tentang Reformasi Sistem Keuangan dalam kondisi krisis Covid-19.

Permintaan itu sebagaimana disampaikan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan dalam diskusi virtual Narasi Institute, Minggu (30/8).

"DPR dengan pemerintah mau mengubah UU silakan, independensi dari Bank Indonesia tidak dibuat independen silakan, karena itu adalah wewenang DPR bersama presiden, pemerintah, dan kita harus hormati," katanya.


"Di sini soalnya adalah bukan masalah konten, tetapi masalah prosedur," sambung Anthony.

Penyusunan Perppu itu, lanjut Anthony, harus mengedepankan faktor subjektivitas dengan kegentingan memaksa, dan juga harus memenuhi beberapa persyaratan seperti melibatkan lembaga lain untuk membahasnya bersama-sama. 

"Tidak boleh sewenang-wenang, harus ada kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan masalah hukum, masalah UU secara cepat berdasarkan UU dan diputuskan UU dan sekarang ini terjadi kekosongan hukum," ungkapnya. 

Anthony memberikan contoh konkret dari kesewenang-wenangan pemerintah pada saat Perppu 1/2020 yang telah menjadi UU 2/2020, di mana aturan ini memberikan kekebalan hukum bagi pejabat dalam mengeluarkan kebijakan, dan sekaligus mengamputasi peran DPR dalam hal budgeting. 

"Jangan dibilang bahwa sekarang tidak apa-apa, sekarang masalahnya apa? Kalau seandainya UU Bank Indonesia seperti sekarang apa masalahnya? Di mana kegentingan memaksa? Di mana kebutuhan memaksanya?" tegasnya. 

Oleh karena itu, Anthony berharap peran DPR ke depannya bisa kuat dan tidak menyerahkan begitu saja kepada pemerintah terkait penyusunan Perppu reformasi sistem keuangan itu.

"Pertama, DPR harus mengevaluasi apakah ada kegentingan yang memaksa. Itu harus benar-benar dievaluasi, benar-benar dijadikan negara hukum jangan menyerahkan kedaulatan ke eksekutif," harapnya. 

"Kedua, membentuk kekuasaan untuk mengatasi keadaan darurat. Ketiga, memantau pelaksanaan kewenangan pemerintah untuk mengatasi keadaan yang tidak normal," demikian Anthony Budiawan.

Rencana pemerintah menggodok Perppu tentang Reformasi Sistem Keuangan dalam kondisi krisis Covid-19 ini telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

Dia menyatakan, Perppu itu dibuat dalam rangka mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap masyarakat yang dapat berimplikasi ke keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan. 

Adapun aturan itu mengkaji semua perangkat hukum mulai dari UU Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), UU Bank Indonesia (BI), UU Otoritas Jasa Keuangan (OJK), UU Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK), UU Keuangan Negara, dan UU Perbankan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya