Berita

Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra/Net

Politik

Balitbang Demokrat: Penyerapan Anggaran Harus Dipercepat Karena Rakyat Sudah Makin Susah

SENIN, 31 AGUSTUS 2020 | 03:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Realisasi anggaran perlindungan sosial yang belum dijalankan secara maksimal sangat dirasakan masyarakat terdampak Covid-19.

Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat di awal Juli, sebanyak 60 dari 1.000 responden menyatakan publik hanya mampu bertahan hidup selama dua bulan ke depan atau kurang. Hal itu berkenaan dengan

Hal itu berkenaan dengan anggaran perlindungan sosial yang mencapai Rp 203,9 triliun namun realisasinya baru 42 persen.


Menurut Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, realisasi tersebut sangat krusial karena 42 persen bukanlah angka yang besar.

"Kita tidak bisa bilang 42 persen bagus, tidak cukup. Kita harus lebih cepat lagi karena dampaknya itu semakin hari semakin besar. Ini bukan bicara mengenai statistik atau hanya sekadar bicara angka, tapi ini bicara mengenai nyawa, bicara manusia yang hari demi hari masih menghadapi situasi yang tidak mudah, kelaparan," jelas Herzaky, Minggu (30/8).

Namun sayang, menurutnya, fakta kesusahan masyarakat tak dirasakan pemerintah yang hanya berada di balik meja, tidak turun langsung ke lapangan.

"Banyak dari kita yang untuk hidup sehari-hari saja sudah semakin berat. Ini harus dipahami kenapa realisasi 42 persen di awal Agustus harus meningkat. Ini salah satu usaha kita meminimalisir dampak pandemik atau pun resesi itu sendiri," kata Herzaky.

"Jadi terbayang, mereka sampaikan hanya bertahan dua bulan ke depan karena persepsi mereka di awal September akan menjadi sangat berat. Mereka sudah berat sekarang dan akan menjadi sangat-sangat berat di awal September ini," ungkap Herzaky.

Dengan demikian, Herzaky berharap pemerintah memberikan perhatian khusus terkait nasib rakyat Indonesia.

"Pemerintah harus mempercepat realisasi penyerapan anggaran, terutama untuk kelompok menengah ke bawah," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya