Berita

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo/RMOL

Politik

Ketua MPR RI Ungkap Alasan Ingin Bentuk Majelis Syuro Dunia

SABTU, 29 AGUSTUS 2020 | 14:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merencanakan pembentukan Majelis Syura Dunia. Gagasan ini merupakan upaya menghadirkan tatanan dunia yang lebih harmonis dan berkeadaban untuk keberlangsungan hidup umat manusia.

Demikian disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat memberikan sambutan di peringatan HUT ke-75 MPR RI yang digelar di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (29/8).

"Setiap elemen harus mengambil peran atas dasar solidaritas kemanusiaan yang menjunjung tinggi persatuan, persaudaraan, perasaan senasib sepenanggungan, serta menjunjung tinggi keadilan, penegakan hukum, dan hak asasi manusia," ujar Bamsoet.


Majelis Syuro Dunia, kata Bamsoet, merupakan penegasan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional, serta menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang.

Kemudian, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk.

Atas dasar hal itulah, MPR RI pun menggelar seminar nasional tentang Pembentukan Majelis Syura Dunia.

"Melalui penyelenggaraan seminar ini, MPR mengharapkan masukan dari para pakar dan berbagai pihak, mengenai urgensi pembentukan Majelis Syura di antara organisasi parlemen dunia yang telah ada, isu atau agenda utama sebagai pondasi dasar pembentukan Majelis Syura Dunia, tantangan yang akan dihadapi dalam kaitan dengan geopolitik di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI)," tuturnya.

"Selanjunya adalah apakah ada alternatif lain model kerjasama lembaga parlemen dunia yang sesuai dengan Majelis Syura Dunia," demikian Bamsoet.

Turut hadir sejumlah tokoh yang menjadi narasumber dalam kesempatan tersebut antara lain Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, Ketua Program Studi Hukum Tata Negara UI Fitra Arsil.

Selain itu tokoh yang hadir antara lain, mantan Ketua Program Kajian Timur Tengah UI M Luthfi Zuhdi, dan Direktur Sosial Budaya Organisasi Internasional Negara Berkembang Kemenlu RI Kamapradita Isnomo.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya