Berita

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/Net

Politik

RK Pasang Badan Untuk Vaksin Corona, Musni Umar: Cukup Bapak Saja Yang Disuntik Produk China, Rakyat Jangan!

SABTU, 29 AGUSTUS 2020 | 12:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil seusai menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8), menuai reaksi.

Pasalnya, Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu menyatakan bahwa tubuhnya sudah menjadi terkontaminasi vaksin dari negeri China.

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar mengatakan, kesediaan orang nomor satu di Jabar itu menjadi relawan vaksin Covid-19 sudah tepat. Dia berharap jangan sampai mengorbankan rakyat untuk uji coba vaksin asal negeri tirai bambu.


"Yth Bapak Gubernur Jabar. Cukup Bapak saja yg disuntik vaksin produk China. Rakyat sebaiknya jangan," kata Musni Umar, dalam cuitan akun Twitter pribadinya, Sabtu (29/8).

Beragam spekulasi mengenai temuan vaksin corona terus berseliweran. Tidak terkecuali, kabar vaksin asal China yang konon sudah tiba di Tanah Air.

Ada pihak yang meragukan vaksin tersebut mampu menyelesaikan masalah pandemik di Indonesia. Pasalnya, belum ada temuan hingga saat ini bisa dikategorikan sebagai vaksin yang efektif dan aman bagi kesehatan penyintas corona.

Sebelumnya, Ridwan Kamil dalam akun Instagram pribadinya @ridwankamil mengatakan, tubuhnya telah resmi mengandung virus Corona.  

"Tubuh saya sekarang secara resmi mengandung virus Covid-19 yang sudah dilemahkan atau dimatikan," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan apa yang dirasakan setelah dirinya disuntik vaksin Covid-19 pada tubuhnya.

"Selama 5 menit pegal, cenat-cenut dan mati rasa agak terasa di sepanjang tangan kiri," kata Ridwan Kamil.

Meskipun, Emil sapaan karib Gubernur Jabar itu kembali merasa normal setelah sempat merasakan kantuk dan lapar tidak seperti biasanya.

Dia juga meminta doa agar pasukan antibodinya muncul setelah melakukan vaksinasi, sehingga saat virus aktif tubuh dapat melawan dengan maksimal.

"Semoga tidak ada efek samping atau hal-hal yang kurang baik. Saya harus melakukan tiga kunjungan lagi dan satu kali penyuntikan vaksin lagi," demikian RK.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya