Berita

Jusuf Kalla dan Maruf Amin/Net

Politik

Jerry Massie: Sudah Beda Status, JK Jangan Intervensi Kantor Sekretariat Wakil Presiden

JUMAT, 28 AGUSTUS 2020 | 13:45 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla diharapkan untuk tidak turut mengintervensi Kantor Sekretariat Wapres karena sudah berbeda statusnya.

Begitu kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy, Jerry Massie menanggapi pernyataan Indonesia Police Watch (IPW) yang menyebut bahwa relawan Maruf Amin di Pilpres 2019 sulit bertemu dengan Wapres Maruf lantaran ada orangnya JK yang berada di Kantor Sekretariat Wapres.

Menurut Jerry, jika benar ada orang-orang JK di Sekretariat Wapres, dianggap sebagai hal yang biasa saja. Karena kata Jerry, di Kantor Staf Presiden (KSP) sendiri juga terdapat orangnya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya lihat biasa kalau ada orangnya JK tidak ada yang luar biasa. Di KSP juga ada orang-orang SBY bahkan di tempat lain," ujar Jerry Massie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/8).

Namun demikian kata Jerry, ia menilai agar relawan Maruf Amin untuk tidak terlalu berlebihan jika benar ada orangnya JK di Kantor Sekretariat Wapres.

"Buat relawan Maruf Amin tak perlu lebay, alasannya sederhana, waktu JK duduk sebagai Wapres ada sejumlah anak buahnya yang ditempatkan di KSP," katanya.

"Kalau menggangu roda pemerintahan maka bisa diganti. Kalau masih dalam batasan normal maka tak masalah," sambung Jerry.

Jerry pun mempertanyakan tujuan para tim relawan Maruf Amin yang dianggap ingin sekali bertemu Maruf Amin.

"Tapi mereka bertemu dalam konteks apa? Itu pertanyaannya," tanya Jerry.

Namun demikian, Jerry juga meminta agar JK tidak terlibat mengintervensi Kantor Sekretariat Wapres saat ini.

"Bagi saya sebetulnya JK jangan juga ikut terlibat mengintervensi lantaran statusnya sudah beda dengan waktu dirinya duduk sebagai Wapres. Tinggal tergantung dari Kepala KSP bagaimana tindak lanjutnya. Kan ada stafsus Wapres di Istana mana mungkin sulit bertemu Maruf Amin," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya