Berita

Para petani dari Desa Simalingkar dan Sei Mencirim/Net

Politik

Usai Bertemu Jokowi, Ratusan Petani Simalingkar Dan Sei Mencirim Kini Menanti Solusi Konkret Sofyan Djalil

JUMAT, 28 AGUSTUS 2020 | 13:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Perjuangan para petani dari Desa Simalingkar dan Sei Mencirim, Deli Serdang, Sumatera Utara masih belum usai dan terus berlanjut.

Sekalipun pada Kamis (27/8) kemarin, sebanyak 5 orang perwakilan dari Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dijembatani Mensesneg Pratikno, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, dan KSP Moeldoko di Kantor Setneg lantai 3.

Dewan Pembina SPSB Aris Wiyono mengatakan, setelah para petani mengeluhkan tempat tinggal dan lahannya dirampas perusahaan plat merah PTPN II kepada Presiden Jokowi, Menteri Sofyan Djalil langsung diperintahkan untuk segera mengakomodir tuntutan para petani Simalingkar dan Sri Mencirim.


"Bapak Presiden Jokowi lantas memerintahkan Menteri Sofyan Djalil agar secepatnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya memenuhi tuntutan petani Simalingkar dan Sei Mencirim," kata Aris Wiyono kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (28/8).

Setelah bertemu dengan Presiden Jokowi, Aris menyatakan pihaknya langsung bertemu dengan Sofyan Djalil, Mensesneg Pratikno dan Kepala KSP Moeldoko membahas perintah presiden tersebut.

"Sebagai tindak lanjut dari perintah bapak presiden," ujarnya.

Dari hasil pertemuan tersebut, Sofyan Djalil memberikan solusi yang itu ditolak langsung oleh petani Simalingkar dan Sri Mencirim.

Sebab, Sofyan Djalil menawarkan bantuan untuk mendapatkan rumah bersubsidi dari PTPN II di Simalingkar dengan membayar harga murah. Kemudian, realokasi untuk petani Simalingkar, dan untuk sertifikat hak milik petani Sri Mencirim tidak jadi dibatalkan, serta akan mengadakan koordinasi dengan pihak BUMN.   

Hal itu, kata Aris, tidak sesuai tuntunan petani yang menginginkan reforma agraria dan redistribusi tanah dari negara kepada rakyat.

"Apa yang ditawarkan Sofyan Djalil tidak sejalan dengan perintah presiden yang menurut petani, jauh panggang dari api," sesal Aris Wiyono.

Namun, Kepala KSP Moeldoko telah menyatakan agar tuntutan petani segera diselesaikan.

Sementara itu, Mensesneg Pratikno menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menemukan solusi secepatnya meskipun itu bukan ranahnya sebagai Mensesneg.

"Sebenarnya ini bukan domain Mensesneg, akan tetapi saya diperintahkan presiden agar ikut serta mendampingi dan mengawal pertemuan ini. Agar segera mendapatkan solusi yg adil demi terciptanya ketahanan pangan paska pademik corona," kata Aris menirukan Pratikno.

Menurut Aris, Pratikno sempat menyatakan bahwa Sofyan Djalil diminta untuk tidak lagi membicarakan persoalan hukum atas sengketa Simalingkar dan Sei Mencirim. 

"Petani Simalingkar dan Sei Mencirim yang sudah berjalan kaki 1.812 km dari Medan ke Jakarta, melainkan bapak harus sudah bicara solusi dan skema yang menguntungkan para petani sesuai perintah presiden," kata Aris menirukan Pratikno.

Para petani mendesak Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil agar membuat skema penyelesaian sesuai perintah Presiden Jokowi, secara tertulis untuk kepastian hukum dan para petani bisa kembali bercocok tanam di tanahnya sendiri.

"Menteri Sofyan Djalil janji akan secepatnya mengadakan pertemuan dengan BUMN dan mengabarkan kepada perwakilan petani," katanya.

Lebih lanjut, Aris menegaskan, jika dalam waktu dekat tidak kunjung diselesaikan oleh Kementerian ATR/BPN, petani akan kembali ke depan istana negara dan mendirikan tenda. Bahkan para petani akan nekat dan memaksa menerobos gerbang Istana Negara.

"Sebagai bentuk protes karena tidak dijalankannya perintah presiden oleh Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil," pungkasnya. 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya