Berita

Masker sekali pakai/Net

Dunia

Perusahaan Prancis Ubah Limbah Masker Bekas Jadi Pelindung Wajah, Begini Caranya

JUMAT, 28 AGUSTUS 2020 | 11:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

. Kemanakah masker sekali pakai setelah selesai digunakan? Terbuang begitu saja di tempat sampah, teronggok jadi penghuni selokan, atau malah jadi sesuatu yang bermanfaat? Sebuah perusahaan start up Prancis punya jawabannya.

Masker wajah telah menjadi alat utama dalam perang melawan pandemik Covid-19, tetapi juga terbukti menjadi sumber utama polusi baru, dengan banyaknya masker bekas terlihat mengotori jalanan, pedesaan, dan saluran air di seluruh dunia.

Sejak pertengahan Juli Plaxtil, sebuah perusahaan di Chatellerault, tengah-barat Prancis, telah berhasil mendaur ulang ribuan masker wajah, mengubah limbah yang berpotensi berbahaya menjadi produk yang bermanfaat.

“Kami berkata pada diri kami sendiri: itu tidak mungkin, itu tidak dapat dihindari bahwa topeng ini akan berakhir di alam atau dibakar,” kata salah satu pendiri Plaxtil Olivier Civil, seperti dikutip dari AFP, Kamis (27/8).

"Kami dapat mendaur ulangnya, kami dapat melakukan sesuatu dengan bahan ini dan kami dapat memperbarui nilainya," tambahnya.

Plaxtil diluncurkan pada November 2019, dan mengkhususkan diri dalam mendaur ulang pakaian dengan mengubahnya menjadi bahan seperti plastik yang disebut juga Plaxtil. Ketika pandemik Covid-19 melanda, mereka beralih ke daur ulang masker.

Pertama, masker dikumpulkan dan ditempatkan di “karantina” selama empat hari. Mereka kemudian digiling menjadi potongan-potongan kecil dan terkena sinar ultraviolet untuk memastikan mereka benar-benar tidak terkontaminasi sebelum proses daur ulang dimulai.

“Secara konkret, kami mengambil kain, jadi pakaian atau sekarang masker, kami mengumpulkannya, kami menggilingnya, mencampurnya dengan bahan pengikat, dan kami mengubahnya menjadi bahan yang disebut Plaxtil, yang dapat digunakan dalam industri dan dibentuk seperti plastik biasa," kata Civil.

Plaxtil mengatakan bahwa masker dapat diubah menjadi berbagai macam objek yang berbeda, tetapi untuk saat ini mereka mengubahnya menjadi produk yang dapat digunakan untuk memerangi Covid, seperti pelindung plastik.

Plaxtil mengatakan telah mendaur ulang lebih dari 50 ribu masker, memproduksi antara 2.000 hingga 3.000 produk daur ulang sejak akhir Juni, luar biasa.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya