Berita

Sejumlah mahasiswa yang tergabung Forum Komunikasi Mahasiswa Nusantara menggelar demo di KPK/Istimewa

Politik

Demo Di KPK, Mahasiswa Desak Pemerintah Batalkan Pembangunan KIT Pekanbaru

KAMIS, 27 AGUSTUS 2020 | 20:15 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Nusantara mendesak pemerintah untuk membatalkan proyek pembangunan kawasan industri Tenayan Raya (KIT) Pekanbaru.

Desakan itu disampaikan seraya menggelar aksi di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (27/8).

Koordinator aksi, Riswan Siahaan mengatakan, salah satu alasan mereka ialah proses pembebasan lahan di kawasan tersebut belum rampung seluruhnya. Bahkan, belum lama ini DPRD Pekanbaru menggelar rapat mediasi yang melibatkan sejumlah pihak terkait.

"Walikota Pekanbaru bohongi Pemerintah Pusat. Status lahan kawasan industri tenayan (KIT) bermasalah. Sehingga jelas saja, jika pemerintah pusat mengetahui masalah ini, tentu proyek KIT akan dihentikan. Memang seharusnya proyek KIT ini dihentikan, sebab lahan yang akan digunakan KIT pun berada dalam status quo," ujar Riswan saat orasi.

Riswan purn berharap agar para anggota dewan bisa membela kepentingan masyarakat luas. "Seyogyanya para anggota DPRD yang dipilih oleh rakyat juga berpihak mengedepankan kepentingan rakyat," kata Riswan.

Ia menambahkan, aksi tersebut bukan hanya digelar di Jakarta, melainkan juga dilakukan di Kejaksaan Tinggi Riau. Aksi yang dilakukan di sana dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan pemuda.

"Mereka longmarch sambil membentangkan spanduk yang berisi sejumlah tuntutan," terang Riswan.

Pemkot Pekanbaru akan melakukan pembebasan lahan seluas 1.500 hektare sebagai tahap pertama dari total lebih dari 3 ribu hektare di KIT sebagai lokasi pembangunan industri hilir minyak sawit mentah.

Tindakan pembebasan lahan KIT ini dilakukan setelah ditetapkannya wilayah tersebut sebagai salah satu kawasan strategis industri nasional beberapa waktu lalu. KIT masuk dalam 14 Kawasan Industri Strategis untuk Pulau Sumatera.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya