Berita

Jaksa Pinangki saat foto bareng Kuasa hukum Djoko Tjandra/Istimewa

Presisi

Jaksa Pinangki Menolak Diperiksa, Begini Respons Polri

KAMIS, 27 AGUSTUS 2020 | 18:45 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Agenda pemeriksaan tersangka Jaksa Pinangki Sirna Malasari yang kini ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung batal dilakukan karena ditolak Pinangki.

“Sementara kami sediakan tempat di gedung bundar. Saya dengar laporan Kasubdit itu belum bisa berlangsung karena Pinangki menolak. Tapi kita harapkan ini supaya bisa clear Pinangki harus bisa memberi keterangan,” kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Febri Adriansyah di Kejaksaan Agung, Kamis (27/8).

Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono membenarkan adanya penolakan oleh jaksa Pinangki dengan alasan ada pihak keluarga yang menjenguk.


“Yang bersangkutan minta untuk dijadwalkan ulang atau di-reschedule karena hari ini jadwalnya anaknya (keluarga) besuk, jadi yang bersangkutan minta untuk klarifikasi dijadwalkan ulang,” jelas Awi saat dikonfirmasi.

Meski demikan, Awi belum dapat memastikan jadwal pemeriksaan ulang terhadap jaksa yang tersangkut pusaran kasus Djoko Tjandra itu. “Nanti kita liat tanggal berapa, kita tunggu,” tandas Awi.

Bareskrim Polri telah menetapkan Djoko Tjandra sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan penghapusan red notice. Penyidik juga menetapkan Tommy Sumardi, Brigjen Prasetijo Utomo, dan Irjen Napoleon Bonaparte sebagai tersangka.

Djoko Tjandra dan Tommy Sumardi diduga berperan sebagai pemberi suap, sedangkan Brigjen Prasetijo dan Irjen Napoleon menjadi penerima suap. Maksud penyidik Bareskrim Polri memeriksa Jaksa Pinangki juga untuk lebih mendalami kasus dugaan penghapusan red notice tersebut.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya