Berita

KPK masih terus dalami kasus dugaan suap di PT Dirgantara Indonesia dengan memanggil sejumlah pensiunan TNI AD sebagai saksi/RMOL

Hukum

Kasus Dugaan Korupsi Di PT DI, KPK Kembali Panggil Sejumlah Pensiunan TNI AD

KAMIS, 27 AGUSTUS 2020 | 11:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil pensiunan TNI Angkatan Darat (AD) sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan kegiatan penjualan dan pemasaran pada PT Dirgantara Indonesia (DI) tahun 2007-2017.

Pensiunan TNI AD yang dipanggil hari ini, Kamis (27/8), adalah FX Bangun Pratiknyo, Aris Supangkat, dan Catur Puji Santoso.

"Yang bersangkutan dipanggil sebagai saksi untuk tersangka BS (Budi Santoso)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri, kepada wartawan, Kamis (27/8).


Sebelumnya, penyidik KPK telah memeriksa dua pensiunan TNI AD lainnya pada Rabu kemarin (26/8). Yaitu Mayjen TNI (Purn) Ir Mulhim Asyrof dan Zemvani Abdul Karim.

Kedua saksi tersebut dimintai keterangan seputar dugaan penerimaan uang (kick back) kepada pihak end user di PT DI.

Sementara untuk dua saksi lainnya yang juga dipanggil pada Rabu kemarin (26/8) tidak memenuhi panggilan penyidik KPK. Kedua saksi yang mangkir adalah pensiunan TNI AD, Edi Martino, dan Budiman Saleh selaku Direktur Aircraf Integration 2010-2012 sekaligus Direktur Niaga PT DI tahun 2012-2017.

Selain itu, penyidik KPK juga telah memeriksa tiga dari empat orang saksi yang dipanggil pada Selasa (25/8).

Ketiga saksi yang telah diperiksa adalah Danardono Sulistyo Adji (pensiunan TNI Angkatan Udara), Rizky Ferianto (pensiunan pegawai Bappenas), dan Firdaus Komarno (Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan Kemenhub) yang juga pensiunan TNI.

Ketiganya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama (Dirut) PT DI, Budi Santoso (BS).

Sementara satu saksi lainnya tidak memenuhi panggilan penyidik KPK. Yaitu Tirtha Setyawan. Penyidik belum memperoleh informasi terkait ketidakhadirannya.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya