Berita

Keluarga ahli waris Ranah Lotik mengamuk di PN Jaksel untuk mendesak Majelis Hakim mengabulkan gugatan mereka atas lahan yang diduga dirampas pihak lain/RMOL

Hukum

Lahannya Dirampas Anak Perusahaan Alam Sutera Grup, Seorang Perempuan Mengamuk Di PN Jaksel

KAMIS, 27 AGUSTUS 2020 | 11:22 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Suasana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (Jaksel), Jalan Raya Ampera, pada Kamis (27/8) sempat riuh. Pasalnya, ada seorang perempuan paruh baya yang mengamuk di ruang sidang sengketa tanah.

Perempuan yang diketahui warga Kota Tangerang Selatan itu merupakan keluarga ahli waris Ronah Lotik yang lahannya seluas 9.040 meter persegi diduga dirampas oleh pengembang PT Alfa Goldland Reality (AGR), anak perusahaan Alam Sutera Grup.

Selain itu, sejumlah tetangga ahli waris Ronah Lotik pun turut berjuang membela hak atas lahan tersebut dengan menggelar aksi di depan PN Jaksel.


Kuasa hukum ahli waris Ronah Lotik, Rizal S. Gueci mengatakan, kliennya melakukan gugatan ke PN Jaksel karena lahan seluas hampir 1 hektare di Pakualam, Kota Tangerang Selatan itu disebut diambil paksa oleh PT AGR pada 2013 lalu.

Padahal, kata Rizal, keluarga Ronah Lotik telah menempati lahan tersebut sejak 1941 dan mempunyai girik C.306 Persil No. 84.D.IV.

"Ahli waris meminta agar lahan yang dirampas paksa segera dikembalikan. Hingga hari ini lahan tersebut masih sah menjadi milik ahli waris dengan bukti girik C.306 dan dokumen pendukung lainnya dengan stempel dan tanda tangan basah, serta dokumen komunikasi Lurah Pakualam pada Agustus 2015 dengan Dispenda pembayaran pajak 1941 hingga 2019 dan dokumen komunikasi dengan BPN," ujar Rizal kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/8).

Rizal pun berharap agar Majelis Hakim PN Jakarta Selatan yang menangani perkara itu dapat mengabulkan gugatan ahli waris karena meyakini punya alat bukti yang kuat atas kepemilikan lahan tersebut.

"Kami berharap Majelis Hakim dapat membela pribumi dan hak rakyat kecil yang dirampas oleh PT AGR yang merupakan anak dari Alam Sutera Grup," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya