Berita

Basuki T. Purnama alias Ahok/Net

Publika

Adili Ahok

KAMIS, 27 AGUSTUS 2020 | 09:37 WIB

SEJAK awal pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina menimbulkan pro dan kontra. Suara sumbang mengaitkan Erick Tohir, Menteri BUMN yang mengangkatnya dan Presiden Jokowi sebagai penanggungjawab tertinggi.

Masyarakat sudah mengingatkan bahwa menunjuk Ahok mantan narapidana dan mantan pejabat "emosional" dan "seenaknya" sebagai penentu di Pertamina adalah menyakiti rakyat dan tak pantas. Kasus penistaan agama yang membawanya ke penjara bukan masalah kecil.

Ahok bukan ahli, sekaligus pemimpin yang buruk. Bukan orang yang mampu "bersih-bersih". Kebersihan dirinya selama ini juga diragukan. Banyak kasus yang disorot seperti suap reklamasi, RS sumber waras, lahan Cengkareng, serta kasus-kasus di Bangka Belitung.


Kini di bawah Komisaris Utama teman dekat Jokowi ini Pertamina merugi Rp 11 trilun dan hal ini menjadi sesuatu hal yang aneh. Di tengah harga minyak dunia yang turun, Pertamina tidak menurunkan harga. Sejumlah hitungan keuntungan semestinya didapat. Kemana dana lebih ini mengalir menjadi tandatanya besar. BPK seharusnya mulai mengusut.

Erick Thohir sudah didesak untuk mencopot Ahok dan Direksi Pertamina akan tetapi keberaniannya diragukan. Alih-alih mencopot, bisa-bisa Erick yang dicopot "big boss". Karenanya, kasus orang yang sesumbar bubarkan Pertamina jika tidak untung ini, sebaiknya dibawa ke ranah hukum. Adili Ahok.

Ada tiga alasan utama. Pertama, Ahok tidak kapok-kapok. Kedua, menjadikan Pertamina menjadi sapi perahan. Ketiga, bebal karena tidak merasa bersalah. KPK atau Kejagung mulai mengusut bersimultan dengan pemeriksaan BPK. Kasus Pertamina menjadi kasus berat dari tumpukan kasus Ahok yang ada.

Ahok tidak boleh diberi napas bergerak bebas untuk "petantang-petenteng" merasa sukses dengan dipidana 2 tahun bisa difasilitasi "menginap" di Mako Brimob. Tidak ada sejarah seorang pun seperti ini. Ahok menjadi pejabat istimewa. Dunia melihat betapa lucu keadaan hukum di Indonesia.

Ahok adalah wajah Jokowi di arena kehidupan politik. Tak mungkin menjadi Komisaris Utama tanpa "kebaikan" sang Presiden. Sulit dipahami lolosnya Ahok dari banyak kasus yang membelitnya. Kekuasaan masih menjadi panglima.

Saatnya untuk merubah dan "bersih-bersih" dengan membuktikan adanya itikad baik untuk membenahi negara dengan serius. Pertamina bukan perusahaan ecek-ecek. Kini diterpa masalah yang tak bisa dilepaskan dari peran Komisaris Utama.

Karenanya rakyat dan bangsa Indonesia kini ingin melihat Ahok bertanggungjawab.

Adili Ahok.

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya